FaktualNews.co

Proyek Normalisasi Sungai Kedunglarangan Pasuruan Terus Dikebut

Peristiwa     Dibaca : 985 kali Penulis:
Proyek Normalisasi Sungai Kedunglarangan Pasuruan Terus Dikebut
FaktualNews.co/Abdul Aziz/
Kondisi sungai Kedunglarangan, di Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan yang sedang dilakukan normalisasi

PASURUAN, FaktualNews.co – Pengerjaan proyek normalisasi Sungai Kedunglarangan, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, hingga saat ini terus dikebut. Normalisasi tersebut alokasinya dari anggaran Kementerian PUPR sebesar Rp 200 miliar sejak tahun 2017 silam. Upaya normalisasi dilakukan untuk mencegah banjir di wilayah Bangil, yang kerap terjadi setiap musim hujan.

“Yang dinormalisasi ini, yakni sungai Kedunglarangan di wilayah Kecamatan Bangil, sepanjang 7 kilometer. Normalisasi ditargetkan rampung tahun 2019 nanti. Hal itu diharapkan bisa kurangi banjir tahunan saat musim hujan,” papar Kepala Dinas Sumberdaya Air dan Tata Ruang Kabupaten Pasuruan, Hanung Sasangka, Selasa (25/9/2018).

Hanung menjelaskan, normalisasi dilakukan dengan cara pelebaran sungai sepanjang 60-80 meter. Setelah pelebaran selesai akan dilanjutkan dengan pengerukan untuk memperdalam sungai. Juga dilakukan striping dan melebarkan sungainya. “Setelah itu nanti akan dikeruk untuk pendalaman dengan kedalaman 5-10 meter dari dasar sungai,” jelasnya.

Menurut Hanung, normalisasi dilakukan sepenuhnya oleh pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR. Proyek multi years ini dimulai 2017-2019. “Tahun 2017 silam telah dilakukan sosialisasi pada warga terutama yang memanfaatkan lahan oloran untuk tambak udang dan bandeng, hingga
sosialisasi selesai, pada Januari 2018 dimulainya normalisasi,” beber dia.

Sedangkan proses normalisasi, lanjut Hanung ditargetkan tuntas akhir Desember 2019 nanti. Bahkan untuk memperlancar pengerjaan normalisasi tersebut, disebut masyarakat yang punya lahan oloran (lahan tambak) dan ada 3-4 persil rumah sadar, sehingga sebagian lahan mereka kena pelebaran normalisasi. “Setelah dicek, oloran itu bagian dari lahan irigasi,” urai Hanung.

Upaya normalisasi sungai tersebut, lantaran selama bertahun-tahun banjir langganan selalu melanda hingga merendam Kecamatan Bangil saat musim hujan. Banjir disebabkan luapan Sungai Kedunglarangan yang tak mampu menampung volume air banjir dan banyaknya endapan lumpur sehingga kerap mengalami pendangkalan dan penyempitan sungai.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin