Tak Terjamah Pemerintah, Laminten Hidup dari Belas Kasih Tetangga
JEMBER, FaktualNews.co – Nenek Laminten (74), warga Lingkungan Krajan Barat, Kelurahan/Kecamatan Sumbersari, yang tinggal di bekas kamar mandi umum wilayah setempat, umurnya pun semakin tua dan sering sakit-sakitan. Namun semisal mengalami sakit, dengan terpaksa wanita tua itu berharap bantuan dari warga sekitar, terutama tetangga terdekatnya.
“Bisa dibilang Mbah Laminten itu, sesepuh warga sini. Karena sejak saya kecil, sudah ada beliau ini,” kata Yeni Pendawi Rahayu, tetangga sebelah nenek tersebut, Jumat (28/9/2018).
Rahayu lantas bertutur, Laminten sebenarnya memiliki rumah. Namun, tempat tinggal nenek renta itu habis di jual anaknya. “Tetapi sekarang katanya tinggal di sekitar Pasar Sabtuan, wilayah Tegal Besar. Tapi ada yang bilang juga ada di Biting, Kalisat. Entah mana yang benar, tetapi warga secara swadaya merawat Mbah ini sudah,” ungkapnya.
Yeni menuturkan, terkait tempat tinggal Mbah Laminten itu, kini bentuknya sudah cukup layak. Karena swadaya dari masyarakat sekitar. Berbeda dengan sebelumnya yang kumuh dan jauh dari kata laik huni.
“Saat itu, saya bersama warga berinisiatif untuk membangun kamar mandi itu agar lebih layak. Akhirnya jadi seperti sekarang itu. Uangnya terkumpul dari iuran PKK, dan sumbangan tambahan warga semampunya. Masih mending kondisinya sekarang,” terangnya.
“Tetapi kami masih berharap, ada perhatian pemerintah. Karena kondisinya sebenarnya masih jauh dari kata layak. Bahkan misalnya mbah ini sakit, kita masih bingung biaya. Karena mbah tidak punya KK (Kartu Keluarga) sendiri, dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) itu,” sambungnya menjelaskan.
Sehingga untuk sementara, nama Nenek Laminten terdaftar 1 KK dengan saudaranya Yeni. “Nama mbah ada di KK mbak saya. Tetapi sekarang tinggal di Jakarta. Sebenarnya kita (warga) sudah berupaya agar mbah punya KK sendiri. Tetapi katanya orang yang urus, tidak bisa punya KK sendiri,” ungkapnya.
Namun Yeni enggan menyebutkan, siapa orang yang mau mengurus KK Nenek Laminten tersebut. Ia hanya berharap agar pemerintah daerah bisa memberikan bantuan ke Laminten. “Kita berharap ada bantuan seperti beras raskin, atau bantuan yang lainnya. Karena kasihan mbah ini. Apalagi nanti lokasi dekat kamar mandi ini mau dibangun pemilik lahan kios jamu ini. Pastinya tempat tinggal mbah akan semakin sempit,” tandasnya.