Peristiwa

30 Tahun Buka Mebel di Palu, Warga Jember Jadi Korban Tsunami

JEMBER, FaktualNews.co – Zubaidah dan suaminya Sulaiman, warga Jember yang meninggal karena musibah gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah itu, sudah lama merantau. Kurang lebih 30 tahun, pasangan suami istri itu mengadu nasib dengan menjadi pedagang.

“Kakak saya itu membuka usaha mebel bersama suaminya. Alhamdulillah cukup sukses di sana,” kata Mohammad Holili, adik Zubaidah warga Desa Curah Lele, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember, Sabtu (29/9/2018).

Namun meskipun telah lama tinggal di Palu, kata Holili, bisa dipastikan setiap tahun, apalagi saat momen Idul Fitri pasti pulang ke Jember. “Kalau lebaran, pasti pulang ke Jember, dan selalu bertemu dengan orang tua dan keluarga dekatnya. Mereka pasti menyapa, dan tidak hanya kami, tetangga juga selalu disapanya, saat pulang,” ucapnya.

Tentu kabar duka ini, mengagetkan keluarga dan tetangganya. “Kami semua kaget, tidak mengira musibah bencana alam itu, merenggut nyawa keluarga kami. Semoga jenazahnya bisa dipulangkan ke Jember untuk dimakamkan di tanah kelahirannya,” tuturnya berharap.

Diketahui, musibah bencana alam gempa dan tsunami ini, terjadi Jumat petang (28/9/2018), dan menerjang Kota Palu dan Kota Donggala, Sulawesi Tengah. Tim kedaruratan dari berbagai lapisan, juga telah bergerak ke lokasi untuk membantu para korban. Namun berbagai akses dan sarana infrastruktur, hingga kini masih lumpuh total.