Peristiwa

Pengusaha Mebel Asal Jember, Jadi Korban Tsunami di Palu

JEMBER, FaktualNews.co – Pasangan suami istri (pasutri) pengusaha mebel asal Desa Curah Lele, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember menjadi korban tsunami di Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018).

Sulaiman dan Zubaidah dikabarkan meninggal, sementara anaknya perempuannya Nur Aini masih hilang, belum ada kabarnya.

ibu Zubaidah, Sutamah menangis histeris saat mendengar kabar jika anak dan menantunya meninggal akibat bencana alam yang terjadi di Pulau Sulawesi itu.

Mohammad Holili adik Zubaidah menuturkan, musibah yang dialami kakaknya itu, mengagetkan seluruh kelurganya di Jember. Informasi tentang kabar duka itu, diterimanya dari Solihin, saudaranya yang selamat.

“Solihin, istrinya, dan anaknya Alhamdulillah selamat, tetapi kakak saya Zubaidah dan suaminya Sulaiman, dikabarkan meninggal. Sementara anaknya yang perempuan Nur Aini masih hilang, belum ada kabarnya,” ujar Holili saat dikonfirmasi sejumlah media di rumah Nenek Sutamah.

“Setelah kejadian gempa yang berkali-kali terjadi itu, Zubaidah sempat menelepon ke Jember memberikan kabar kondisi di sana (Palu). Tetapi kemudian putus sambungan telponnya,” ucapnya.

Belakangan diketahui, putusnya sambungan telepon tersebut, kata Holili, karena Zubaidah terkena hantaman ombak tsunami. “Karena saat itu berada di sekitaran pantai, dan suaranya langsung putus. Saya lihat di televisi, waktu telepon dan kejadian hantaman tsunami itu bersamaan,” jelasnya.

Keluarga pun merasa pasrah, dan berharap jenazah Zubaidah dan Sulaiman bisa dimakamkan di Jember. “Kami pasrah kalau memang sudah takdirnya. Tetapi kami berharap jenazahnya bisa dipulangkan ke Jember untuk dimakamkan, karena kami bingung mau kesana tidak bisa,” tandasnya.