Peristiwa

Tuntaskan Polemik Galian Jatidokoh Mojokerto, Polisi Bakal Gandeng Instansi Terkait

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Tuntutan demo warga Desa Jatidokoh, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto yang menginginkan agar dua alat berat di usir dari lokasi galian serta di lakukan penutup, akhirnya dijawab oleh pihak kepolisian. Polres Mojokerto berjanji segera melakukan koordinasi dengan sejumlah instansi terkait atas tuntutan warga tersebut.

Kasatreskrim Polres Mojokerto, AKP Mohammad Solikhin Fery mengatakan, tindakan yang di ambil oleh pihak kepolisian, pada demo senin (1/10/18) kemarin sebatas menjaga ketertiban dimasyarakat. Demo yang di dominasi emak-emak dan anak-anak ini memang sempat bentrok dengan massa aksi lainnya saat melakukan pengusiran dua alat berada yang berada di lokasi tanah ganjaran Desa Jatidokoh. Beruntung, aksi itu bisa di redam oleh ratusan anggota polisi yang saat itu berjaga di lokasi tersebut.

Tidak hanya sampai disitu menurut Fery, pihak kepolisian juga berencana akan melakukan koordinasi bersama instansi terkait akan polemik tersebut. “Mulai dari dinas perizinan, perairan, serta instansi terkait yang terlibat dalam hal tata kelola galian,” ungkapnya selasa (2/10/2018). Sebab menurut Fery, galian yang berada di Sungai Galuh di Desa Jatidokoh memiliki izin, sehingga pihak kepolisian harus mempertimbangkan segala aspek.

Hal ini di lakukan, untuk mencari titik temu agar polemik galian di tengah-tengah masyarakat Kecamatan Gondang ini segera teratasi. Sementara terkait izin galian, pihak kepolisian mengungkapkan jika izin galian C yang berada di Desa Jatidokoh masih baru. Sehingga masyarakat di himbau untuk bersabar akan penyelesaian masalah ini.

Sebelumnya, Ratusan warga dari tiga desa yakni, Desa Jatidokoh, Ngembat dan Bening melakukan aksi di lokasi galian yang berada di sepanjang aliran sungai Galuh, dengan maksud mengusir alat berat juga menunjukkan kepada awak media terkait galian yang dinilai menjadi penyebab utama sumber mata air tidak mengalir dan di kuatirkan akan menyebabkan bencana alam.