MotoGP

Penyebab Yamaha Pecahkan Rekor Peceklik Kemenangan di MotoGP

FaktualNews.co – Minggu, 25 Juni 2017, Valentino Rossi melintasi garis finis pertama di Assen, unggul 0,063 detik atas kompatriotnya Danilo Petrucci. Ini merupakan kemenangan pertama The Doctor musim lalu, sekaligus kemenangan keempat Yamaha pada delapan balapan awal musim tersebut.

Siapa yang tahu, bahwa hari itu adalah kemenangan terakhir pabrikan garpu tala sampai saat ini, dan telah memecahkan rekor paceklik kemenangan Yamaha, yakni 22 balapan antara musim 1996 hingga 1998.

Masalah elektronik seolah menjadi momok bagi YZR-M1, sampai mengubah motor yang tampaknya dominan pada paruh awal 2017, menjadi tak berdaya di tengah dominasi RC213V-Marquez dan Desmosedici GP18.

Berbagai solusi dipertimbangkan Yamaha, termasuk mengganti layout mesin inline 4, yang telah menjadi basis pengembangan YZR-M1 sejak diciptakan, menjadi konfigurasi V4.

Minimnya pembaruan signifikan terhadap paket YZR-M1 juga menjadi penyebab lain terpuruknya Yamaha. Menurut pengakuan Rossi di Aragon, ia tidak lagi mendapatkan update besar dari Iwata sejak 2015.

Hijrahnya Jorge Lorenzo ke Ducati juga menambah luka Yamaha, terlebih Vinales sejauh ini belum bisa menggantikan peran X-Fuera dalam pengembangan YZR-M1.

Yamaha belum mampu memecahkan masalah terbesar mereka selama dua tahun terakhir, dan tampaknya masa depan juga tidak lebih baik bagi skuat Iwata.

Di saat pabrikan lain telah memiliki basis motor musim depan, Rossi bertanya-tanya bagaimana progress pengembangan YZR-M1. Bukannya jawaban yang didapat, The Doctor justru mendapat ketidakpastian dari manajemen, termasuk arah pengembangan motor tahun depan.

“Kami berada dalam krisis, untuk menatap musim 2019 kami melakukan tes di Aragon untuk menguji mesin baru,” ungkap manajer tim, Lin Jarvis, di Motorland, melansir Motorsport.com.

“Sulit untuk mengatakan kapan motor baru akan tiba, namun tes selanjutnya akan berlangsung di Valencia.”