Cukai Rokok Bantu Defisit BPJS Kesehatan, Sandiaga Uno Apresiasi Petani Tembakau
JEMBER, FaktualNews.co – Dikala kekuatan ekonomi Indonesia masih rapuh, sebaliknya industri tembakau berbasis ekspor, malah menjadi penyumbang dana bagi hasil untuk menambal defisit keuangan BPJS Kesehatan.
Namun demikian, terkait efek dari merokok bagi kesehatan, tetap harus dilakukan upaya promotif preventif. Artinya masyarakat tetap harus memiliki edukasi tentang bahaya dan akibat dari merokok, sebagai upaya menjaga kesehatan masyarakat.
Menurut calon wakil presiden (Cawapres) Sandiaga Salahuddin Uno, peningkatan ekonomi yang dihasilkan dari produk tembakau, tetap harus ada upaya promotif preventif yang tujuannya agar kesehatan masyarakat tidak kemudian terdampak.
“Memang kita tahu ekonomi masih rapuh. Namun industri tembakau ini (melalui cukai rokoknya), digunakan untuk penambal biaya talangan BPJS,” kata Sandiaga, saat mengunjungi Gudang Tembakau Taru Tama Nusantara (TTN) di Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Minggu siang (7/10/2018).
Namun terkait upaya menjaga dampak kesehatan, kata Sandiaga, upaya untuk memberikan edukasi tentang bahaya merokok tetap harus dilakukan. “Jadi promotif preventif harus kita dorong, supaya kesehatan masyarakat juga bisa meningkat,” katanya.
Sehingga masyarakat tetap diberikan pilihan, untuk menentukan apa yang baik bagi dirinya. “Namun tetap kita apresiasi, karena dari tembakau ini, memberikan tambahan bagi devisa negara, dan juga membuka lapangan pekerjaan yang luas, khususnya di Jember,” tandasnya.