MOJOKERTO, FaktualNews.co – Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII), melakukan audiensi dengan Wakil Bupati Mojokerto, Pungkasiadi, di ruang Satya Bina Karya, Kamis (11/10/2018).
Dalam pertemuan tersebut, Ketua IKA-PMII Mojokerto Ahmad Subhan menyampaikan beberapa pemikiran IKA-PMII guna membangun Kabupaten Mojokerto kedepan. “Audiensi ini sebagai salah satu sarana untuk menyumbangkan saran dan gagasan bagi pembangunan di Kabupaten Mojokerto,” katanya.
Ada beberapa hal yang menjadi pembahasan dalam audiensi tersebut. Beberapa diantaranya yakni pemerataan dan peningkatan pendidikan di Kabupaten Mojokerto. Sebab, IKA-PMII menilai, peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Mojokerto masih belum begitu signifikan.
“Beberapa hal yang kami sampaikan diantaranya tentang pemerataan penggunaan anggaran. Selama ini, pembangunan infrastruktur masih mendominasi dalam penggunaan dana APBD di Kabupaten Mojokerto. Untuk itu, kami menyampaikan agar pembangunan infrastruktur juga diimbangi dengan peningkatan mutu pendidikan di Mojokerto,” sambung Syafik, salah satu pengurus IKA-PMII.
Selain itu, IKA-PMII Mojokerto juga mendorong Pemkab Mojokerto, untuk memaksimalkan pembangunan di sektor pedesaan. Mengingat, saat ini dana yang digelontorkan untuk desa juga tidak sedikit. Namun, tanpa adanya dorongan dan inovasi, pembangunan di desa juga hanya akan berkutat pada infrastruktur.
“Meskipun pembangunan infrastruktur itu penting dan memberikan dampak, namun pembangunan SDM masyarakat desa begitu sangat penting. Tanpa SDM yang tinggi, peningkatan pendapatan masyarakat desa juga tidak bisa naik secara signifikan, sehingga jumlah penurunan angka kemiskinan dipastikan berjalan lambat,” terangnya.
Sementara itu, Wabup Pungkasiadi sangat mengapresiasi pemikiran yang disampaikan IKA-PMII. Wabup pun menyambut baik usulan gagasan tersebut. Menurutnya, program pembangunan yang dilaksanakan Pemkab Mojokerto, tidak akan berhenti pada tahap output saja (hasil langsung).
“Ada hal lain yakni outcome (efek jangka panjang) yang dinilai sebagai tujuan utama dari sebuah hasil pembangunan. Contohnya, Puskesmas Gondang, yang selain bentuk pembangunan fisiknya yang bagus, juga harus dibarengi dengan bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.
Kabupaten Mojokerto sendiri di bidang inovasi pelayanan kesehatan, banyak melahirkan gebrakan baru yang diapresiasi dalam berbagai penghargaan baik regional maupun nasional. Beberapa diantaranya inovasi Gerakan Masyarakat Berantas TB/Tuberkulosis (Gemar Bertasbi) UPT Puskesmas Bangsal yang menerima penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2018.
Selain itu, budidaya lele penanggulangan gizi buruk UPT Puskesmas Puri, dan Gerakan Puskesmas Keliling Masyarakat Sehat (Gepuk Mas) UPT Puskesmas Ngoro.
“Inovasi sebenarnya merupakan sesuatu yang umum, namun ditindaklanjuti dengan cepat dengan instrumen-instrumen yang tepat. Sehingga hal tersebut memberi banyak manfaat dan menjadi booster bagi yang lain, untuk ikut berlomba melakukan hal yang sama dengan lebih baik,” tambah wabup.
Wabup ingin agar semua pemangku kepentingan yang salah satunya kalangan akademisi, khususnya IKAPMII, untuk kiranya dapat membantu memberi masukan yang membangun terhadap Pemerintah Kabupaten Mojokerto.
“Saya berharap IKA-PMII dapat berperan lebih di masyarakat, baik mewujudkan pelaksanaan otonomi daerah maupun program-prgram pembangunan. Untuk itu, diperlukan juga komunikasi untuk saling bertukar informasi antara pemerintah dengan organisasi kemasyarakatan maupun kepemudaan,” tandasnya.