FaktualNews.co – Tiga orang wartawan dari Eleven Media Group ditahan kepolisian Myanmar. Karena, diduga tidak menghormati pemerintah regional Yangon, setelah merilis “informasi yang tidak benar” terkait pemerintah regional tersebut.
Ketiga wartawan Myanmar yang ditahan yakni, Kyaw Zaw Linn, Nayee Min, dan Phyo Wai. Mereka ditahan pada Rabu sekitar pukul 10.00 waktu Yangon dan diamankan di Penjara Insein.
“Mereka didakwa dengan pasal 505 (b) dan tidak bisa mengajukan bebas dengan jaminan. Tidak ada kebebasan media. Myanmar telah lama menginginkan demokrasi, tapi lihat situasi sekarang ini,” kata kuasa hukum ketiga jurnalis itu, Kyi Myint, melalui telepon kepada The Strait Times, Kamis (11/10/2018).
Media lokal melaporkan otoritas Yangon telah mengajukan tuntutan terhadap ketiga jurnalis itu setelah merilis “informasi yang tidak benar” terkait pemerintah regional.
Jika terbukti bersalah, Zaw Linn, Nayee Min, dan Phyo Wai, terancam hukuman hingga dua tahun penjara.
Penangkapan ketiganya berlangsung setelah pengadilan Myanmar memvonis dua jurnalis Reuters, Wa Lone dan Kyaw Soe Oo, tujuh tahun penjara pada Agustus lalu. Keduanya dinilai melanggar Undang-Undang Rahasia Negara karena meliput krisis kemanusiaan yang tengah memburuk dan menargetkan minoritas Rohingya di Rakhine.
Wa Lone dan Soe Oo ditangkap pada 12 Desember lalu setelah kepolisian menuding mereka melanggar hukum 1923 dengan menerima “dokumen-dokumen rahasia” dari pejabat polisi.
Wa Lone dan Soe Oo mengaku tidak bersalah, sementara Reuters menyebut penangkapan kedua wartawannya itu sebagai “perangkap”.
Penangkapan hingga vonis Wa Lone dan Soe Oo semakin memperburuk citra Myanmar di mata internasional.
Pemimpin de facto Myanmar sekaligus peraih Nobel Perdamaian, Aung San Suu Kyi, membela keputusan persidangan.