SURABAYA, FaktualNews.co – Gubernur Jawa Timur, Soekarwo menuturkan ada sedikitnya 246 rumah warga Pulau Sapudi yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi dengan berbagai kategori di Kabupaten Sumenep, Kamis (11/10/2018).
Dengan rincian 36 unit rumah berada di daerah pegunungan, 30 unit rumah rusak berat, 80 unit rumah mengalami kerusakan sedang dan 100 unit rumah mengalami kerusakan ringan.
Sebagian besar rumah terdampak berada di kecamatan Gayam, Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep.
“Itu tanggung jawab pemerintah provinsi, artinya kita bersama-sama, ketiga ini (Pemprov, Polda dan Kodam) memberi jaminan kepada mereka,” kata Soekarwo, Kamis (11/10/2018).
Sedangkan, untuk korban luka-luka maupun meninggal dunia akan mendapat santunan dari pemerintah. Sedangkan bantuan logistik disampaikan pejabat yang akrab disapa Pakde Karwo ini, masih sedang dalam perjalanan menuju ke lokasi bencana.
“Tadi pak Kapolda (Jawa Timur) sudah memberi santunan, dari kita masih perjalanan,” katanya.
Dibangun Klinik Darurat di Pulau Sapudi
Untuk bantuan pengobatan, pihaknya akan segera membangun klinik darurat bersama Polda Jatim dan Kodam V Brawijaya. Ini dilakukan, karena sebagian besar dari korban luka-luka menolak dibawa ke Sumenep untuk menjalani perawatan.
“Pak Pangdam dan Pak Kapolda menyiapkan tenda klinik disana, bahkan kalau disana diperlukan untuk operasi misalkan untuk bedah tulang, itu ditempatkan disana, tidak di Sumenep,” lanjutnya.
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan menambahkan, penanganan awal pasca bencana yang dilakukan Polda Jatim, adalah dengan mengirimkan 50 personel Polri, terdiri dari satu pleton anggota Satbrimob serta 20 personel dari Satsabhara.
Lebih lanjut kata Kapolda, korban saat ini tengah membutuhkan tenda yang akan dipakai sebagai tempat tinggal darurat para korban. Sambil menunggu perbaikan rumah mereka kembali sediakala.
“Nanti dibangun tempat tinggal sementara dari tenda, ada lapangan disana,” ujar Kapolda Irjen Pol Luki Hermawan.
Tak hanya itu, dua dokter spesialis RS Bhayangkara Polda Jatim serta obat-obatan juga bakal dikirim untuk membantu para korban luka-luka.
30 Personel dan 10 Tenaga Medis TNI Dikerahkan
Hal yang sama juga dilakukan Kodam V Brawijaya, Pangdam Mayjen TNI Arif Rahman mengungkapkan 30 personel TNI dari Batalyon Yon Zipur sedang dikirim untuk membantu penanganan pasca bencana.
“Mereka kesana membawa alat-alat, untuk mendata dan memperbaiki rumah. Sementara mendata dulu rumah-rumah yang rusak kemudian dinilai anggarannya berapa untuk perbaikan rumah yang rusak berat yang rata tadi yang rusak ringan, didata nanti anggarannya dari (Pemerintah) Provinsi,” kata Pangdam.
Kodam juga mengirimkan satu dokter bedah, satu dokter umum, delapan tim medis dan obat-obatan beserta tenda lapangan yang akan dibuat sebagai klinik darurat.