Disparbud Trenggalek Usung Tema Goa Lowo di Festival Jatim Fair 2018
TRENGGALEK, FaktualNews.co – Pemerintah Kabupaten Trenggalek melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) ikut ambil bagian dalam dalam gelaran festival Jatim Fair 2018 di Grand City Mall Surabaya. Dalam kegiatan pameran tersebut yang digelar 9-14 Oktober 2018, Diparbud mengusung tema “Goa Lowo”.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Ir. Joko Irianto mengatakan, Disparbud sengaja mengusung tema Goa Lowo atau Gowa Kelelawar. Karena Goa Lowo merupakan Goa terbesar dan terpanjang se-Asia Tenggara, yang menjadi kebanggaan masyarakat Trenggalek.
“Tidak hanya menampilkan potensi wisata alam Goa Lawa, dalam pameran ini kamijuga menampilkan beberapa produk unggulan Trenggalek, seperti batik tulis warga alam dan jajanan khas asli Bumi Menaksopal,” ucap Joko, Jumat (12/10/2018).
Menurut Joko, festival Jatim Fair merupakan ajang pameran terbesar di Indonesia Timur yang menyuguhkan beragam potensi yang dimiliki daerah. Melalui pameran ini, pengunjung bisa dengan mudah mendapatkan informasi perkembangan wisata di Trenggalek maupun potensi unggulan lainnya.
“Untuk itu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek khusus mengangkat potensi wisata “Goa Lawa”, untuk mengenalkan kepada kalayak ramai bahwasannya di Trenggalek itu ada Goa terbesar dan terpanjang se-Asia Tenggara dengan eksotika stalaktit dan stalakmit yang sangat luar biasa,” imbuhnya
Ditambahkan Joko, meskipun menonjolkan potensi wisata Goa Lawa, namun kita juga membawa produk unggulan lainnya, batik tulis warna alam yang ikut menjadi pemenang ajang Dekranasda Nasional dan beberapa produk unggulan lainnya.
Perlu diketahui, Jatim Fair sendiri merupakan ajang pemuncak rangkaian kegiatan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke -73 tahun 2018, yang digadang-gadang sebagai pameran terbesar di Indonesia Timur.
“Jatim Fair, merupakan kegiatan semarak belanja, hiburan dan rekreasi keluarga yang menampilkan berbagai potensi kinerja prestasi yang telah diraih oleh kalangan usaha, pemerintah, dan masyarakat Jawa Timur dan daerah lain di Indonesia,” pungkasnya.(*)
