SUMENEP, FaktualNews.co – Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, A Busyro Karim terlihat murka saat menyampaikan sambutan dalam Festival Sapi Sonok. Pasalnya, penyelenggara dinilai gagal memikat para wisatawan untuk hadir dalam festival tingkat Kabupaten tahun 2018, di lapangan Giling, Kecamatan Kota. Sabtu (13/10/2018).
“Jika targetnya bagaimana menghadirkan wisatawan dengan pelaksanaan Sapi Sonok, ini belum berhasil,” kata Bupati Sumenep, A. Busyro Karim serius, saat menyampaikan sambutan.
Mantan Ketua DPRD Sumenep ini menegaskan, dari hasil konsultasinya dengan pakar wisata, Sumenep memiliki potensi wisata yang luar biasa. Tetapi Sumenep kalah jauh dalam sektor promosi wisata yang ada. Untuk itu, promosi inilah yang harus diseriusi agar seluruh wisata di ujung timur pulau Madura ini bisa dikenal dikancah nasional maupun internasioanal.
“Potensi wisata di Sumenep ini luar biasa, bahkan lebih dari Banyuwangi, tetapi kalahnya Sumenep tidak mampu mempromosikan potensi yang ada, di tingkat nasional bahkan internasional,” imbuhnya.
Masih dalam persoalan festival Sapi Sosok, Busyro menyebut, Sapi Sonok tanpa event pun sebenarnya sudah bisa berjalan, mengapa harus masuk dalam agenda tingkat Kabupaten? Karena pemerintah setempat menginginkan ada nilai ekonomis lebih melalui pengunjung luar daerah yang datang bagi masyarakat setempat.
“Di tingkat kecamatan, sudah biasa diselenggarakan sapi sonok, sebelum ada agenda visit 2018 Sapi Sonok sudah berjalan. Tetapi dengan adanya event visit diharapkan para wisatawan bisa masuk ke Sumenep, sehingga ada nilai ekonomis lebih untuk masyarakat Sumenep sendiri,” sambung suami Nurfitriana ini.
Bahkan, tidak adanya baliho maupun spanduk sebagai sarana promosi dan informasi event Festival Keraton di beberapa titik strategis di bumi Sumekar, menjadi tamparan keras dari politisi senior Patai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini kepada Diskominfo, Disbudparpora dan Humas Pemkab setempat.
Dikatakan Busyro, ketika turun dari pesawat, tidak ada sama sekali misalnya katanya ada Festival Keraton, baik spanduk ataupun baliho terkait Festival Keraton dalam.” Demikian ini yang sampai sekarang menjadi kendala tersendiri di Pemerintah Sumenep, yang begini ini selalu terlambat. Akhirnya yang datang hanya yang punya sapi, orang yang hobi terhadap sapi, tapi dari Jakarta tidak ada yang datang, dari Jogya misalnya tidak ada, untuk melihat Festival Sapi Sonok,” urai orang nomor satu di Sumenep ini.
Ditambahkan, bagaimana wisatawan bisa ke Sumenep, bahwa hari ini ada pertunjukan Sapi Sonok, kalau orang belum tahu dan mengenal tentang Sapi Sonok ini. Di era digital, lanjut Busyro, jika ada kemauan dan kerja profesional dari Diskominfo, Disbudparpora dan Humas Pemkab setempat, pasti hal demikian tidak terjadi.
“Semoga setelah ini ada peningkatan, ini PR kita semua untuk terus mempromosikan Sumenep, dengan dunia digital yang penting ada kemauan dan profesional,” pungkasnya.
Hasil penelusuran FaktualNews.co, dari jadwal semula, Festival Sapi Sonok terselenggara lebih awal, mengacu pada kalender event visit Sumenep 2018. Festival tingkat Kabupaten ini dijadwalkan, Minggu (21/10/2018) atau masih dua pekan lagi.