FaktualNews.co

Anggota Yonif Raider 509 Kostrad, Mata Tertutup Catur Melawan Disabilitas di Jember

Olahraga     Dibaca : 960 kali Penulis:
Anggota  Yonif Raider 509 Kostrad, Mata Tertutup Catur Melawan Disabilitas di Jember
FaktualNews.co/Hatta/
Siswa SLB penyandang Tuna Grahita, melawan seorang anggota TNI dengan menutup matanya, dalam kompetisi catur.

JEMBER, FaktualNews.co – Bermain catur dengan mata tertutup tidaklah gampang. Butuh konsentrasi tinggi untuk mengetahui bidak catur mana yang akan dipilih untuk mengakahkan langkah lawan.

Namun, bagi anggota TNI yang tergabung dalam satuan Yonif Raider 509 Kostrad, bermain catur dengan cara tersebut. Demikian ini, saat melawan penyandang disabilitas, dalam kegiatan kompetisi lomba olahraga bertajuk “Paralympian Games 2018”, yang digelar sejak Sabtu (13/10/2018).

Ada tiga cabang olahraga yang dipertandingkan kompetisi tersebut. Diantaranya catur, tenis meja, dan juga bulu tangkis. Puluhan penyandang disabilitas tampak bersemangat mengikuti kompetisi tersebut, melawan para tentara.

“Kompetisi ini bertujuan untuk menyemarakkan perhelatan Asian Para Games 2018, yang tahun ini Indonesia sebagai tuan rumahnya,” kata Komandan Yonif Raider 509 Kostrad, Letkol. Inf La Ode Muhammad Nurdin.

Kegiatan itupun, kata La Ode, selaras dengan Program Pemkab Jember. “Sebagai kota ramah difabel, oleh karena itu kami gelar kompetisi ini,” katanya.

Bahkan lanjutnya, kegiatan ini pun akan rutin dilakukan setiap tahunnya. Ke depannya akan ditambah cabang olahraga baru seperti atletik, renang serta tolak peluru. Bahkan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan para guru Sekolah Luar Biasa (SLB) yang kali ini mendampingi para muridnya berkompetisi.

“Ke depannya kami akan sinergi, jadi kami sediakan tempat olahraganya untuk mereka,” imbuhnya.

Sementara itu, salah satu guru SLB Negeri Patrang – Jember, yang dalam kompetisi ini mendampingi siswanya penyandang disabilitas, Rubaiyah mengatakan, bahwa pihak sekolah mengapreasiasi program kesatuan Yonif Raider 509 untuk ramah difabel.

“Saya mendampingi 6 siswa, untuk mengikuti kompetisi ini. Kami senang diajak lomba, meski pun dia (muridnya) tidak begitu bisa tapi dia berusaha bisa,” kata Rubaiyah.

Rubaiyah berharap, pengalaman mengikuti kompetisi ini, dapat menambah jam terbang siswanya. Nantinya bisa menjadi atlet profesional.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin