JOMBANG, FaktualNews.co – Adanya tindakan penganiayaan pelajar yang terjadi di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, dibenarkan aparat kepolisian. Namun, persoalan tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
Hal itu disampaikan Kapolsek Megaluh, AKP Yanuar Tri Ratna Sanjaya saat dikonfirmasi sejumlah awak media. Ia pun tak menampik terkait dengan kabar adanya penganiayaan pelajar yang terjadi di SMPN 1 Megaluh.
“Jadi untuk hal (penganiayaan red), kami begitu mendapat informasi langsung proaktif dan ke sana (sekolah, red). Persamalahan itu sudah diselesaikan secara kekerluargaan oleh para pihak baik keluarga korban dan pihak sekolah dalam hal ini pihak sekolah,” katanya Selasa (16/10.2018).
Untuk itu, persoalan penganiayaan itu tidak akan berlanjut ke meja hukum. Lantaran, dari berbagai pihak sudah sepakat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan jalur damai, baik dari pihak korban maupun pelaku.
“Yang jelas permasalahan itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan di sana (sekolah, red),” tukasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi penganiayaan pelajar membuat warga Kabupaten Jombang, Jawa Timur geger. Penganiayaan yang dilakukan sesama siswa itu direkam kamera ponsel dan beredar viral melalui aplikasi whatsaap, Selasa (16/10/20018).
Dalam video yang didapat redaksi FaktualNews.co, nampak enam orang pelajar SMP terlihat bergerombol. Dalam video berdurasi 20 detik itu, seorang pelajar nampak tengah berada di sudut ruangan. Sementara lima pelajar lain mengerbungnya.
Salah satu pelajar yang mengenakan jam warna hitam di bagian tangan kanannya, terlihat menampar bagian atas kepala pelajar lainnya. Selain itu, pelajar tersebut juga memukul bagian perut dan wajah hingga membuat pelajar yang menjadi korban penganiayaan itu duduk dan memegangi perut serta wajahnya.
Sedangkan, lima orang pelajar lainnya tampak hanya melihat. Kuat dugaan, aksi penganiayaan itu dilakukan di lingkungan sekolah. Lantaran, dalam video tersebut, beberapa siswa nampak mondar-mandir di dekat lokasi penganiayaan tersebut.
Sementara, dari informasi yang didapat FaktualNews.co, aksi penganiayaan itu diduga dilakukan siswa salah satu SMP negeri di Kabupaten Jombang. Belakangan diketahui pelajar pelaku pemukulan itu berinisial AMS, AAR, MY, MAA dan MFC, siswa kelas 8. Sementara korbannya merupakan SY yang juga siswa kelas 8 di sekolah tersebut.