JEMBER, FaktualNews.co – Basri siswa SMA asal Palu, Sulawesi Tengah, korban bencana gempa dan tsunami, sejak Senin (17/10/2018) kemarin, bisa melanjutkan pendidikannya di SMAN Pakusari Jember. Kesempatan untuk melanjutkan sekolah di Kota Tembakau ini, setelah adanya kebijakan khusus dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Yakni, jika ada siswa korban gempa dan tsunami Palu ingin melanjutkan sekolah di pulau Jawa.
Kepala Cabang Dispendik Jawa Timur, Wilayah Kabupaten Jember, Lutfi Isa Ansori mengatakan, kebijakan khusus provinsi itu, untuk mengantisipasi warga Jember, yang ada di Palu, untuk dapat melanjutkan pendidikannya, setelah terkena bencana kemarin.
” Kita memberi kemudahan kepada mereka untuk dapat melanjutkan sekolah baik di SMA maupun SMK. Kan tidak mungkin harus membawa rapot atau ijazah. Rumah dan orang tua mereka saja sudah hilang,” kata Lutfi Isa Ansori saat dikonfirmasi Rabu (17/10/2018).
Menurutnya, kebijakan tersebut, selain untuk memberikan hak pendidikan kepada siswa asal Palu, sekaligus sebagai upaya untuk menghilangkan trauma paska bencana. Selain mereka bisa melanjutkan sekolah, diharapan dengan mendapat teman baru sedikit demi sedikit trauma yang mereka rasakan saat bencana gempa dan tsunami kemarin bisa hilang.
Ledbih lanjut Lutfi mengatakan, selain memberikan kemudahan akses pendidikan siswa asal Palu. Pihaknya juga memberikan fasilitas berupa seragam buku dan peralatan sekolah secara gratis. Bahkan, selama mereka sekolah tidak dikenakan biaya SPP sepeserpun.
“Jadi kita beri gratis sekaligus pembebasan biaya untuk seluruh siswa yang berasal dari Palu. Baik mereka yang akhirnya menetap di Jember maupun yang sifatnya sementara dan nantinya kembali ke Palu,”terangnya.
Ditambahkan, jumlah siswa korban bencana Palu yang akan sekolah di Kabupaten Jember, kemungkinan besar akan bertambah. Mengingat warga Jember yang berada di sana juga mencapai ratusan.
“Sementara ini, informasinya ada lagi yang akan melanjutkan pendidikannya di Jember, meski secara resmi. Kita masih tunggu informasi. Kita juga terbuka untuk seluruh siswa Palu, meskipun yang bersangkutan bukan berasal dari Kabupaten Jember,” pungkasnya.