FaktualNews.co

Jelang HSN, Pengrajin Peci di Mojokerto Kebanjiran Berkah

Religi     Dibaca : 1235 kali Penulis:
Jelang HSN, Pengrajin Peci di Mojokerto Kebanjiran Berkah
FaktualNews.co/Amanu/
Pengrajin peci asal Mojokerto

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Menjelang perayaan Hari Santri Nasional (HSN) yang jatuh pada Minggu 22 Oktober 2018, memberikan berkah tersendiri untuk pengerajin kopyah di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Bagaimana tidak, dalam sepekan saja, orderan kopyah berlogo Nahdlatul Ulama maupun logo lainya bisa mencapai tiga sampai lima kodi atau sebanding dengan 100 peci. Bahkan bisa lebih.

Salah satunya pengusaha peci Ahmad Dimyati Asal Dusun Mengelo Desa Sooko, Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto. Dirinya mengaku, pesan peci atau sogkok menjalang perayaan HSN yang jatuh pada bulan ini meningkat hampir 30 persen bila di banding hari hari biasa.

“Peminat atau pembeli rata-rata mencari kopyah berlogo Nahdlatul Ulama bahkan kopyah berlogo salah satu organisasi massa yakni FPI,” ungkapnya.

Selain itu, peminatnya pun tidak hanya datang dari Jawa Timur saja, melainkan sampai ke luar pulau. Seperti Jawa Barat, Bali, Sumatera hingga Sulawesi.

Dirinya mencontohkan, untuk pemesanan kopyah berlogo Nahdlatul Ulama rata-rata datang dari Jawa timur, seperti Surabaya, Malang, dan kota kota besar lainnya. Sedangkan untuk kopyah berlogo FPI rata-rata di pesan oleh masyarakat yakni Jawa barat.

Dalam bulan ini saja, kurang lebih dirinya sudah mengirim kopyah jenis logo NU maupun FPI dan lain sebagainya hampir lebih dari 40 kodi. Hal ini meningkat drastis di banding bulan bulan biasa yang dalam satu bulan hanya bisa mengirim 20 sampai 25 kodi itu pun jenis kopyah bermacam macam.

“Pada bulan ini, memang jenis kopyah yang sedang di gandrungi atau yang paling di minati adalah jenis kopyah berlogo, khusunya kopyah berlogo NU,” tuturnya.

Untuk harganya produk kopyah miliknya, Dimyati menjual dengan harga yang cukup bervariasi, mulai dari 40 ribu perkodi hingga 800 ribu perkodi.

Sedangkan untuk kopyah berlogo Nahdlatul Ulama dirinya menjual dengan harga 35 per picis dan kopyah berlogo FPI di jual dengan harga 25 per picis. Selain kopyah berlogo NU maupun FPI, kopyah warna hitam jenis peci nasional juga dilirik kalangan politisi menjelang pilpres. Untuk menarik simpati juga di jadikan simbol partai.

Bapak dengan satu anak ini menceritakan bila sudah menggeluti usaha pembuatan peci sudah hampir 20 tahun lamanya. Berawal dari rumahnya yang tidak jauh dari lingkungan pesantren dan banyak bahan limbah yang bisa di manfaatkan sebagai bahan pembuat peci dirinya lantas mempunyai inspirasi untuk membuat peci.

Dirinya menceritakan saat awal merintis usaha, hanya berbekal satu mesin jahit dan membordir dengan manual, serta berkeliling untuk menjajakan usahanya. Kini dirinya sudah memiliki mesin jahit mesin yang mumpuni, bahkan mampu menerima pesanan peci jenis apapun bahkan jenis peci dengan bordiran logo organisasi.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin