JOMBANG, FaktualNews.co – Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, KH Shalahuddin Wahid menyatakan belum memberikan dukungan ke pasangan calon (paslon) manapun dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Namun demikian, Gus Sholah juga menyatakan tidak akan golput dalam pemilu nanti.
Hal itu disampaikan Gus Sholah usai menerima rombongan Capres dan Cawapres Prabowo-Sandiaga di Ponpes Tebuireng, Jombang. Dalam kesempatan itu, Prabowo-Sandiaga melakukan napak tilas resolusi jihad yang diawali dengan melakukan ziarah ke makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari.
“Pagi ini pak Prabowo dan rombongan akan silaturahmi ke Tebuireng. Saya mau memberikan penjelasan kan pesantren dan lembaga pendidikan tidak boleh menjadi tempat kampanye,” kata Pengasuh PP Tebuireng KH Salahuddin Wahid atau Gus Solah kepada wartawan di kediamannya, Senin (22/10/2018).
Adik kandung Gus Dur ini memastikan, kunjungan Prabowo dan Sandiaga ke PP Tebuireng sebatas untuk bersilaturahmi. Gus Solah juga menegaskan bakal tetap menjaga netralitas pesantren yang dia pimpin selama Pilpres 2019.
“Saya menerima siapapun juga. Saya sendiri belum menentukan pilihan, masih terlalu pagi. Yang jelas saya tak akan golput,” ungkapnya.
Selain silaturahmi dengan dirinya, lanjut Gus Solah, Prabowo-Sandiaga juga akan menggelar peringatan hari resolusi jihad atau Hari Santri Nasional yang jatuh hari ini. Peringatan sendiri akan digelar di area parkir wisata religi makam Gus Dur.
“Peringatan hari resolusi jihad di tempat parkir, itu milik Pemda (Pemkab Jombang), bukan milik Tebuireng. Jangan sampai saya melanggar aturan membawa pesantren dalam kegiatan kampanye siapapun juga,” terangnya.
Dari area parkir makam Gus Dur, Prabowo dan Sandiaga akan menggelar konvoi jeep menuju ke makam KH Bisyri Syansuri di PP Denanyar dan ke makam KH Wahab Hasbullah di PP Tambakberas. Perjalanan napak tilas resolusi jihad mereka akan diakhiri di Tugu Pahlawan, Surabaya.