Religi

Hari Santri Nasional, Ponpes Sukorejo Pecahkan Rekor Muri Kaligrafi Terbesar

SITUBONDO, FaktualNews.co – Memperingati Hari Santri Nasional (HSN) ke-4 Tahun 2018, Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo (P2S2) Desa Sumberrejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, membuat kaligrafi berukuran besar, dengan panjang 27 meter dan lebar 9 meter, yang dipasang di halaman depan Ponpes setempat, Senin (22/10/2018).

Pemasangan kaligrafi berukuran besar yang dibuat oleh sebanyak 17 orang santri, dan dikerjakan selama 22 hari, dipasang oleh sebanyak 313 orang santri Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo. Aksi pemasangan kaligrafi tersebut membuat rekor Museum Rekor Indonesia (Muri), dengan kategori teks kaligrafi terbesar.

Bahkan, aksi pemasangan kaligrafi terbesar di Ponpes yang diasuh oleh KHR Ahmad Azaim Ibrahimy itu, juga membuat rekor dunia, karena sebelumnya belum pernah ada teks pancasila yang disertai dengan kaligrafi terbesar. Sedangkan penyerahan piagam rekor Muri dan rekor dunia ini diserahkan oleh Ridlo Alamin selaku manager Muri kepada KHR Ahmad Azaim Ibrahimy.

“Pada hari ini, Muri menyaksikan suatu kegiatan yang luar biasa. Karena pada hari ini Ponpes Sukorejo membuat kaligrafi dengan tulisan teks pancasila, yang disertai dengan kaligrafi aksara arab terbesar, dengan panjang 27 meter dan lebar 9 meter. Ini merupakan pencatatan rekor baru yang dilakukan Ponpes Sukorejo, karena sebelumnya belum pernah ada,” kata Ridlo Alamin,usai menyerahkan piagam penghargaan rekor Muri, Senin (22/10/2018).

Sementara itu, pengasuh Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo (P2S2) Desa Sukorejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, KHR Ahmad Azaim Ibrahimy mengatakan, pihaknya sengaja membuat kaligrafi terbesar, yakni deklarasi tentang hubungan Pancasila dengan Islam pada momen peringatan Hari Santri Nasional ke-4 Tahun 2018.

”Dengan harapan, pemecahan rekor dunia kaligrafi terbesar ini, akan menjadi motivasi kepada para santri untuk meningkatkan kreatifitasnya. Namun, saya berharap, semua kegiatan ini mendapat ridlo dari Allah SWT,” ujar KHR Ahmad Azaim Ibrahimy.

Menurutnya, sebelum dilakukan pemecahan rekor Muri kaligrafi terbesar, sebelumnya ada kirab sepeda motor dan bentor para alumni dan simpatisan, dengan start di Jalan raya Desa Curahkalak, Kecamatan Jangkar menuju ke Ponpes Sukorejo. Usai kirab, dilanjutkan dengan pemecahan rekor Muri kaligrafi terbesar, yang bertuliskan ‘Deklarasi tentang hubungan Pancasila dengan Islam’.

“Ada lima poin yang terkandung dalam deklarasi tentang hubungan Pancasila dengan Islam, Pancasila sebagai falsafah negara itu, tidak dapat dipergunakan untuk menggantikan kehidupan beragama, Sedangkan sila ketuhanan yang Maha Esa sebagai dasar negara itu, menjiwai sila-sila yang lain, dan mencerminkan nilai tauhid dalam islam dan ada beberapa hubungan yang lain,” jelasnya.

Selain itu, lanjut kiai Azaim, ada juga beberapa nilai filosofi yang terkandung pada kaligrafi dengan panjang 27 meter dan lebar 9 meter. Panjang 27 meter itu melambangkan muktamar NU ke-27 yang melahirkan penerimaan asas tunggal pancasila di Ponpes Sukorejo, lebar 9 meter melambangkan 9 wali atau Wali Songo, yang telah menyebarkan islam di Pulau Jawa.

”Sedangkan 17 santri sebagai penulis kaligarfi itu sesuai dengan jumlah 17 rakaat shalat. Selain itu, kitab suci Al qur’an juga diturunkan pada 17 Ramadlan, serta Kemerdekaan Indonesia juga pada 17 Agustus. Namun, untuk pengerjaan kaligrafi yang dilakukan selama 22 hari itu melambangkan tanggal peringatan Hari Santri Nasional yang yang jatuh pada hari ini, pada tanggal 22 Oktober,” pungkasnya.