Peristiwa

LSM Ungkap Aktor Intelektual Pemalsu Surat Panggilan KPK ke Pemkab Blitar

BLITAR, FaktualNews.co – Ratusan warga tergabung dalam LSM Komite Rakyat Pemberantas Korupsi (KRPK) menggelar unjuk rasa penolakan kriminalisasi aktivis antikorupsi di Perempatan Lovi Kota Blitar, Kamis (25/10/2018). Mereka menduga terseretnya M Trianto Ketua LSM KRPK ke ranah hukum itu ada aktor intelektual yang menyeting baik kasus pemalsuan surat KPK maupun bom palsu.

Usai unjuk rasa, M Trianto mengungkapkan kepada awak media kalau dia menduga ada seorang aktor pembuat surat palsu yang kini membuatnya terkena kasus ITE. Tak lain aktor itu adalah YT anak seorang kontraktor di Blitar.

Dugaan Trianto itu didasari dari foto amplop surat panggilan KPK yang belakangan diketahui palsu itu. Trianto mengaku mendapatkan dari YT. Lalu kemudian foto surat panggilan itu oleh Trianto diunggah di Facebook dengan maksud membuktikan itu benar atau tidak.

“Saat itu saya tidak mengetahui surat itu palsu atau tidak. Sore harinya Tiyon, staf PUPR datang ke saya untuk mengadukan ketakutanya karena menerima surat pemanggilan dari KPK. Saat itu dia bilang dari Pemkab yang dipanggil adalah dia dan Bupati (Blitar, red). Dia menganggap surat itu asli,” ungkapnya.

Kepada RP, Triyanto kemudian menanyakan bagaimana surat itu ia terima. RP menjelaskan jika surat KPK yang belakangan diketahui palsi itu tiba-tiba saja berada di meja kerjanya. “Saat itu saya sudah merasa ada hal yang gak beres ada yang janggal terkait mekanisme pengiriman. Hingga kemudian saya pikir untuk membagikan surat itu ke akun Facebook untuk mencari kebenaran surat ini,” jelasnya.

Tak berhenti sampai disitu Triyanto juga menemukan kejanggalan lainya. Ternyata, YT sudah mengetahui adanya surat pemanggilan oleh KPK, sebelum RP dan Bupati Blitar belum menerima surat tersebut. Saat mencoba mengkonfirmasi kepada YT darimana foto sampul surat yang dikirimkanya, YT justru menjawab jika pihaknya juga korban. Karena ibunya juga mendapatkan surat yang sama.

“Saya konfirmasi dia bilangnya juga korban karena ibunya mendapat surat yang sama. Namun jika ibunya mendapatkan surat yang sama kenapa foto yang dikirim ke saya bukan surat yang diterima ibunya. Tapi justru surat yang ditujukan kepada Tiyon staf PUPR. Saya harap konspirasi besar ini segera dibongkar,” tegasnya.

Yang lebih mengejutkan, setelah Pemkab resmi melaporkan Mohamad Triyanto atas dugaan pelanggaran UU ITE, dan mulai memanggil sejumlah saksi, tiba-tiba ada bom palsu di kantor Kadin Kabupaten Blitar. Kantor Kadin Kabupaten Blitar ini tak lain juga digunakan sebagai kantor kontraktor milik ibu YT.

“Artinya apa ini? Ini ada indikasi pengalihan isu. Saya tidak bisa menyimpulkan apa-apa yang bisa menyimpulkan nanti penyidik. Yang pasti kepolisian tau hari Jumat (19/10/2018) itu mereka memanggil siapa, dan sorenya ada bom palsu itu,” ungkap Triyanto.

Sementara hingga kini Polres Blitar masih melakukan proses lidik dan sidik dan proses pemeriksaan saksi-saksi. Sehingga masih terlalu dini untuk menyimpulkan apakah pembuat surat pemanggilan palsu KPK ada hubunganya dengan bom palsu di kantor Kadin Kabupaten Blitar.

“Kita masih dalam proses pemeriksaan saksi-saksi,” kata Kasubag Humas polres Blitar Iptu Mohamad Burhanudin.