FaktualNews.co

Sikap NU Pasuruan Raya Terkait Insiden Pembakaran Bendera Berlafadz Tauhid

Peristiwa     Dibaca : 1111 kali Penulis:
Sikap NU Pasuruan Raya Terkait Insiden Pembakaran Bendera Berlafadz Tauhid
FaktualNews.co/Abdul Aziz/
Para pengurus PCNU Pasuruan Raya yang menyikapi bijak soal peristiwa pembakaran bendera HTI

PASURUAN, FaktualNews.co – Maraknya peredaran vidio terkait aksi pembakaran bendera berlafadz tauhid yang merupakan milik Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) oleh oknum Barisan Serbaguna (Banser) GP Ansor di Garut, pada peringatan Hari Santri Nasional (HSN) menimbulkan keprihatinan pengurus Nahdatul Ulama (NU) Pasuruan Raya, yakni PC NU Kabupaten Pasuruan dan PC NU Kota Pasuruan.

Bahkan seluruh pengurus yang hadir, menyampaikan pernyataannya atas peristiwa pembakaran bendera tauhid tersebut. Bahwa dengan tegas disampaikan bahwa Banser GP Ansor, tidak anti terhadap kalimat tauhid. Tapi yang ditolak oleh NU Pasuruan adalah politisasi kalimat tauhid, yang justru dijadikan sebagai alat provokasi dan adu domba ummat islam.

“Yang kita tolak adalah politisasi kalimat tauhid, untuk dijadikan alat politik. Apalagi dijadikan sebagai alat mengadu domba antara sesama ummat Islam antara ormas satu dengan ormas lainnya,” ujar Wakil Rois PCNU Kabupaten Pasuruan, Habib Abu Bakar Hasan Assegaf, saat berda di kediamannya, Lecari, Bugul Kidul, Kota Pasuruan, Rabu (24/10/2018) malam.

Dalam pernyataan sikapnya, Habib Abu Bakar yang didampingi Ketua PC NU Kabupaten Pasuruan, KH Imron Mutamakkin, Ketua PCNU Kota Pasuruan, KH Halim Mas’ud serta Katib Syuriyah PCNU Kabupaten Pasuruan, KH Muhib Amman Ali, juga menyampaikan keprihatinannya atas pembakaran bendera tauhid atau HTI itu.

NU Pasuruan, menyatakan keprihatinannya dengan peristiwa yang dilakukan oleh anggota Banser. “Pembakaran tersebut menurut kami salah dan memang tidak bisa dibenarkan dan harus menyampaikan permohonan maaf. Semestinya tidak dibakar, tapi diberikan kepada pihak berwenang untuk diamankan,” terang Habib Bakar.

Menurut dia, dari berbagai informasi yang diterima, menunjukkan bahwa peristiwa pembakaran bendera oleh Banser itu, dipicu adanya kesengajaan untuk memprovokasi masyarakat yang mengikuti Hari Santri. “Ini sengaja ada unsur provokasi dan adu domba yang sistematis, sudah dipersiapkan dan direncanakan,” jelasnya.

Bahkan lanjut Habib Bakar, dalam kejadian itu di saat bersamaan, di beberapa daerah juga ada kejadian serupa yakni pengibaran bendera itu. “Makanya, pelaku pengibaran juga harus diproses dan diusut, agar diketahui tujuan serta motifnya dan pihak berwajib harus memprosesnya secara profesional,” tegas habib Bakar.

Atas peristiwa itu, NU Pasuruan raya meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing provokasi yang berupa mengadu ummat islam. NU Pasuruan Raya meminta masyarakat dengan sabar menunggu hasil penanganan pihak kepolisian, karena seluruh pelakunya telah diamankan untuk proses lebih lanjut.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin