MOJOKERTO, FaktualNews.co – Ratusan warga Mojokerto berbondong-bondong mengantre di Kantor Cabang Bank Rakyat Indonesia (KC BRI) Mojokerto yang berada di jalan raya Mojopahit Kota Mojokerto. Kedatangan mereka ntuk mengganti Kartu Anjungan Mandiri Tunai (ATM) berbasis chip. Hal itu menyusul viralnya informasi di media sosial (medsos) yang menyebutkan jika tak mengganti sampai tanggal 1 November 2018 akan diblokir.
Luthfi Iskandar Kepala KC BRI Mojokerto, mengatakan, penukaran kartu ATM berchip tersebut merupakan salah satu pelaksanaan program pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk keamanan nasabah sendiri. Jika sebelumnya ATM berbentuk streping, peraturan yang baru berbentuk kartu ATM berchip.
“Hal ini, bertujuan untuk menjaga keamanan nasabah sendiri, dan peningkatan keamanan atau menghindari penggandaan kartu alias skimming. Selama ini banyak kejadian dan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian BRI mengamankan nasabah dari tindak kejahatan, selama bulan awal bulan Oktober ini sudah ada 40 ribu kartu dari target 62 ribu,” katanya.
Dirinya berharap, agar masyarakat segera menukarkan di unit BRI terdekat dan tidak perlu ke kantor unit yang menerbitkan yakni dengan membawa kartu ATM lama dan masih aktif serta KTP. Lutfi menambahkan, untuk para nasabah diharap tidak perlu panik terkait deadline penukaran kartu ATM berchip. Sebab tidak ada batas dan BRI menjamin penukaran kartu ATM berchip tidak kekurangan material.
“Sejak beberapa hari ini, antrian warga tampak terlihat di KC BRI Mojokerto dan Bagi nasabah yang akan menukar ATM bisa dilakukan di kantor BRI terdekat tidak harus pada bank tempat pertama kali membuka rekening. Syaratnya membawa buku tabungan, Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan ATM lama,” tandasnya.