Politik

Resolusi Garda Pemuda Nasdem Jember, Tangkal Radikalisme dan Hoaks

JEMBER, FaktualNews.co – Menyambut Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober 2018 mendatang, Barisan Garda Pemuda Nasdem Jember membulatkan tekad untuk menyampaikan resolusi untuk sepakat tangkal radikalisme dan tolak hoaks.

Karena, dinilai banyak upaya yang dilakukan oknum-oknum tertentu, yang berusaha untuk memecah belah NKRI. Hal itu disampaikan Ketua DPD Garda Pemuda Nasdem Jember, David Handoko Seto, kepada FaktualNews.co, Jumat (26/10/2018).

Pihaknya merasa prihatin dengan kondisi bangsa saat ini, karena banyaknya upaya untuk memecah belah persatuan dan kesatuan. “Sehingga kami sebagai barisan pemuda garda terdepan, sepakat untuk tangkal radikalisme, dan tolak hoaks,” ujar David.

Menurutnya, masyarakat saat ini, malah dibenturkan antara satu golongan dengan yang lainnya. “Terlebih lagi dengan beberapa kejadian yang terjadi beberapa waktu lalu, dengan pembakaran bendera. Ini perlu menjadi perhatian, itu berpotensi mencabik-cabik (keutuhan) bangsa ini,” tandasnya.

Oleh karena itu, Garda Pemuda Nasdem akan menjadi bagian untuk menjadi alat perekat bangsa. “Sehingga kita terjun ke masyarakat, aktif bersama aparat keamanan, bersama aparat pemerintahan. Jika ada isu-isu sensitif, kita akan sampaikan kepada pihak keamanan, dan agar segera ditindaklanjuti aparat penegak hukum,” tegasnya.

Sementara itu, salah satu pengurus DPP Nasdem, Charles Meikyansah menyampaikan, Garda Pemuda Nasdem di tingkat nasional tegas menyatakan, NKRI harga mati. “Apapun ataupun kekuatan manapun yang akan mengoyak-ngoyak, mengganggu, memecah belah NKRI ini, maka Garda Pemuda Nasdem, dan (partai) Nasdem, bersama elemen bangsa lainnya, berada di garis terdepan untuk maju, dan melakukan perlawanan,” ujarnya.

Bahkan terkait Pemilu 2019, lanjut Charles, dengan adanya pemilihan legislatif, dan pemilihan presiden, merupakan pesta demokrasi yang harus dijaga dengan baik maknanya.

“Artinya pesta itu bersenang-senang. Jadi rakyat mendengar visi dan misi dari calon-calonnya, bukan melakukan upaya-upaya pembunuhan berkarakter, menyebarkan kebohongan (hoaks), dan upaya-upaya kampanye hitam,” tegasnya.

Kemudian untuk merangkul pihak-pihak yang sudah terpengaruh ke hal-hal yang tidak baik, kata Charles, bisa dilakukan lewat jalur dialog yang baik dan santun.

“Dengan siapa pun mereka, komponen bangsa harusnya memperjuangkan NKRI ini, tidak arogan, dan tidak langsung membrangus mereka. Saya yakin jika ada dialog terbuka dan elegan, mereka (yang terpapar radikalisme), bisa kembali masuk ke pelukan NKRI,” pungkasnya.