Kreasi makanan hotdog gosong yang diolah dari tangan-tangan kreatif yang banyak disukai.
PASURUAN, FaktualNews.co — Setelah ada burger hitam, makanan hotdog gosong juga mulai merambah muda-mudi di Pasuruan. Kreasi ini sendiri bermula di negara Jepang karena memang gudangnya pencipta makanan yang aneh-aneh. Di Indonesia pun, kreasi hotdog dengan roti hitam ini juga mulai populer, bahkan sebutannya pun hotdog gosong atau Hotgos.
Hotdog sendiri kendati jika dibahasa Inggriskan namanya anjing panas. Namun sama sekali tidak menggunakan bahan daging anjing. Pada tahun 1852, serikat penghasil sosis di kota Frankfurt berinovasi dan membuat sosis jenis baru. Bentuknya panjang dan tidak gemuk seperti pada umumnya.
Karena salah satu pembuatnya mempunyai anjing jenis dachshund (anjing tekel). Maka jenis sosisnya itupun diberi nama hotdog yang menjadi bahan dari makanan hotdog itu sendiri. Namun bila biasanya hotdog yang berisi sosis ini memiliki roti khas yang berwarna coklat. Warna dari roti inipun juga dikreasi seiring dengan menjamurnya kreasi black burger.
Wahyu Nur Adiansyah, Koki dari Burgos atau Burger Gosong di Foodland, Bangil, Kabupaten Pasuruan, mengatakan untuk roti dari Hotdog gosong (hotgos) ini berwarna hitam lantaran dimasak dengan tambahan bahan arang bambu. “Untuk rasa rotinya kenyal dan lembut, hanya warnanya saja yang hitam sehingga lebih menarik karena berbeda dari biasanya,” tandasnya.
Selain roti hitamnya yang berbeda, untuk isinya mulai dari bahan utama sosis, ragout ayam (potongan ayam dan wortel), keju, tomat, selada, timun dan bawang bombay, ada juga telur dan keju untuk yang spesial, penyedapnya ada saos tomat, saos sambal dan mayonaise. Untuk rasa ada asin, gurih dan pedas tergantung isi saosnya.
Hotgos ini banyak digandrungi oleh kalangan remaja, anak-anak dan keluarga. Karena porsinya yang cukup besar, satu porsi cukup mengenyangkan perut. Untuk harganya juga sangat terjangkau bagi yang kantongnya pas-pasan. Untuk yang hotgos biasa harganya mencapai Rp 8 ribu dan yang spesial seharga Rp 13 ribu.
