Peristiwa

Penjahat Kelamin Asal Mojokerto Cabuli 11 Anak-anak

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Entah apa yang ada dalam fikiran Muhammad Aris, (20) warga Dusun Mengelo Tengah, desa/kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, hingga tega mencabuli Bunga, bocah di bawah umur asal Kota Mojokerto.

Belakangan terkuak, Bunga bukan merupakan satu-satunya korban aksi pencabulan yang dilakukan Aris. Bahkan, ia mengaku banyak bocah-bocah lain yang sudah menjadi korbannya.

“Kurang lebih 11 kali saya melakukan aksi pencabulan terhadap anak,” ungkapnya kepada FaktualNews.co, Senin (29/10/2018).

Dirinya melakukan aksi pencabulan tersebut sejak 2015 lalu. Korban dan lokasinya pun berbeda beda. Mulai di lingkungan Masjid, lahan kosong hingga rumah yang sudah tak pernah di huni di wilayah Sooko dan sekitarnya. Terakhir pelaku melakukan pencabulan di Perumahan Citra Surodinawan Estate, Kota Mojokerto.

Selain itu, dirinya juga mengaku tak pernah memberikan iming-iming atau imbalan saat melakukan aksinya. Hanya memaksa anak anak perempuan yang sedang bermain di lokasi lokasi yang sepi.

Tak hanya itu, Muhammad Aris, yang sehari hari bekerja sebagai tukang las di wilayah Sambiroto, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, juga mengaku termotivasi melakuan aksi pencabulan karena sering melihat film porno di warnet maupun di HP miliknya. Hingga akhirnya dirinya ingin mencoba-coba.

“Paling sering ya di warnet, dan juga mendapatkan kiriman video porno dari teman teman melalui HP,” tuturnya.

Selain itu, faktor lain yakni dirinya tidak memilik pacar, sehingga membuat dirinya sering di bully teman-tema di desanya.

Sementara itu, AKBP Sigit Dany Setyono Kapolres Mojokerto Kota mengatakan, aksi seorang predator anak yang tega mencabuli 11 korbannya ini terbongkar setelah petugas berhasil mengamankan pelaku di tempat kerjanya.

“Tak menutup kemungkinan, dari pengakuan pelaku, yang sudah mencabuli 11 anak anak bisa bertambah. Hingga sampai saat ini masih dilakukan pemeriksaan lebih mendalam oleh petugas,” tuturnya.

Kapolres mengimbau, kepada para orang tua untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak anaknya. Tidak mudah mendekati orang yang baru di kenal, juga berani berteriak dan meminta tolong bila berada di posisi yang yang tidak nyaman.