Peristiwa

Santer Isu Penculikan Anak, Polres Jombang Tingkatkan Patroli di Sekolah

JOMBANG, FaktualNews.co – Maraknya isu penculikan anak akhir-akhir ini membuat masyarakat di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, resah. Mereka mempertanyakan kebenaran isu yang beredar disejumlah media sosial itu.

Menyikapia hal ini, Polres Jombang mulai meningkatkan patroli dialogis ke Sekolah- Sekolah. Bahkan, polisi bakal melakukan pemeriksaan terhadap orang yang tidak dikenal di lingkungan sekolah dan tempat bermain anak anak.

Hal ini disampaikan Kapolres Jombang, AKBP Fadli Widiyanto, saat dihubungi FaktualNews.co melalui ponselnya, Senin (29/10/18). “Kami Polri akan bekerjasama dengan semua stake holder terkait untuk bersama sama menangani masalah ini, berupa pencegahan dan penindakan,” ujarnya melalui pesan whatsapp.

Kapolres Jombang menegaskan, sejauh ini informasi dan berita penculikan anak yang kerap beredar di media sosial ini tidak benar. Polisi juga memastikan bahwa berita tersebut adalah berita bohong atau hoax yang sengaja dihembuskan oleh pihak tak bertanggung jawab untuk menciptakan kegaduhan dan keresahan masyarakat.

“Sejauh ini kami juga belum pernah menerima laporan resmi adanya kejadian penculikan anak ataupun menangkap orang yang mencurigakan terkait isu ini,” imbuh Kapolres.

Namun demikian, Kapolres Jombang, AKBP Fadli Widiyanto mengimbau kepada para orang tua Orang dan guru tetap waspada dan mengawasi anaknya. Selain itu Kapolres juga meminta masyarakat segera melapor kepada petugas jika mendapati orang asing yang dianggap mrncurigakan.

“Kami imbau kepada masyarakat agar melapor kepada Petugas, bisa 3 pilar atau Polri apabila ada orang di lingkungan mencurigakan, sampaikan kepada anak-anak untuk tidak berhubungan dengan orang asing yg tidak dikenal,” jelasnya.

Sementara, dalam seminggu terakhir masyarakat di Jombang dibuat resah dengan adanya isu penculikan anak yang santer di media sosial. Kabarnya, target para penculik ini adalah anak-anak yang masih kecil. Isunya, para penculik ini kemudian membunuh para korbanya karena akan diambil beberapa organ dalam milik korban untul dijual. Namun, Polisi memastikan bahwa berita ini tidak benar atau hoax sehingga masyarakat diminta tidak mudah terpancing.(Tari)