Peristiwa

Kemarau Panjang, Awal Musim Hujan di Mojokerto Diperkirakan Desember 2018

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim hujan mundur pada awal Desember 2019.

Hal ini tentu berpotensi bencana kekeringan berkepanjangan dan kebakaran hutan harus terus diwaspadai.

Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto, M. Zaini, mengatakan jika sebelumnya BMKG memprediksi musim kemarau akan berakhir pada akhir November, berdasarkan update BMKG, tahun ini musim kemarau kembali diperpanjang hingga 40 hari ke depan.

“Musim kemarau kali ini memang lebih panjang dibanding tahun sebelumnya. Seiring dengan itu, tentunya musim penghujan juga mundur hingga awal desember,” tuturnya, Selasa (30/10/2018).

Berdasarkan update BMKG, mundurnya musim penghujan tahun ini dipengaruhi oleh kondisi El-Nino sehingga belakangan cuaca tergolong tak menentu.

Yang artinya, adanya kondisi El Nino ini ditandai oleh lebih panasnya suhu muka laut di wilayah Pasifik bagian tengah atau dikenal dengan indek ENSO positif.

Kondisi ini, akan berdampak langsung pada peralihan sirkulasi angin Timuran menjadi Angin Baratan akan sedikit terlambat, kondisi inilah yang secara tidak langsung menyebabkan awal musim hujan di sebagian besar wilayah Indonesia menjadi terlambat dari biasanya.

“Secara otomatis status tanggap darurat di tingkat daerah juga akan mengikuti dengan disusul SK Bupati. Droping air bersih pun terus kita lakukan ke wilayah terdampak, sampai musim hujan datang,” tegas Zaini.

Zaini menambahkan, di tengah musim tak menentu sekarnag ini, sejumlah bencana memang harus diwaspadai. BPBD juga melakukan kesiapsiagaan lebih ditingkatkan.