FaktualNews.co

Tim DVI Polda Jatim Bawa Data Ante Mortem Korban Lion Air JT 610 ke Jakarta

Nasional     Dibaca : 979 kali Penulis:
Tim DVI Polda Jatim Bawa Data Ante Mortem Korban Lion Air JT 610 ke Jakarta
FaktualNews.co/Mokhamad Dofir/
Kabidhumas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera

SURABAYA, FaktualNews.co – Tim DVI Biddokkes RS Bhayangkara Polda Jatim telah selesai mengambil data ante mortem berupa DNA keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. Hasilnya, akan dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta.

“Hari ini sudah selesai, satu tim DVI yang mengambil sampel DNA di empat tempat,” ujar Kabidhumas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, Rabu (31/10/2018).

Empat lokasi tersebut merupakan tempat tinggal para penumpang pesawat Lion Air JT 610 asal Jawa Timur. Yakni, Dua keluarga di Blitar, satu keluarga di Madiun dan satu keluarga di Surabaya.

Tetapi, untuk yang di Surabaya batal dilakukan pengambilan data ante mortem karena keluarga korban telah lebih dulu ke Jakarta. “Kedua orang tua korban (asal Surabaya) langsung ke rumah sakit Polri di Kramat Jati, Jakarta,” kata Barung.

Semua sampel yang sudah diperoleh itu, akan dibawa satu orang dokter RS Bhayangkara Polda Jatim ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta pukul 15.00 WIB sore ini. Nantinya, data ante mortem itu dipakai sebagai pembanding ketika proses identifikasi korban.

Pada kesempatan itu, Barung juga menyampaikan bahwa pihaknya tidak akan mempublikasikan identitas korban berikut keluarganya. Karena baginya, hal tersebut merupakan tugas Tim DVI Pusat yang diberi tanggung jawab identifikasi korban oleh negara.

“Kita harus mengerti bahwa kondisi psikologi harus kita jaga terus sampai dengan hari ini,” katanya.

Data Penumpang Antara Polda dan Pemprov Jatim Tak Sama

Pihaknya juga meluruskan bahwa tidak ada penumpang asal Sidoarjo yang menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air tujuan Jakarta – Pangkal Pinang, Bangka Belitung tersebut.

Hal ini bertolak belakang dengan pernyataan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo yang menyebutkan empat warganya menjadi penumpang pesawat meliputi Deryl Fida Febrianto (22 tahun), warga Pomahan Baru, Sukomanunggal, Kota Surabaya. Alfiani Hidayatul Solikah, warga Mojorejo, Kebonsari, Kabupaten Madiun. Trihaska Hafidzi, warga Garungan, Kademangan, Kabupaten Blitar dan Mujiono asal Ngingas, Waru, Kabupaten Sidoarjo.

“Ada empat ini, sementara ada Deryl Fida Febrianto, warga Pomahan Baru, Surabaya. Terus Hafidzi itu warga Garungan, Blitar. Mujiono itu Desa Ngingas, Kecamatan Waru dan Alfiani Hidayatul Solikah itu tetangga desa saya Desa Mojorejo Kecamatan Mojosari,” kata Soekarwo usai menghadiri acara penyerahan penghargaan AKIP (Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) di kantor Gubernur Jalan Pahlawan, Kota Surabaya, Rabu (31/10/2018).

Pesawat Lion Air JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang terjatuh sesaat setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Senin (29/10/2018) pagi. Pesawat ini dikabarkan sempat akan kembali menuju Bandara Soekarno-Hatta sebelum terjatuh.

Basarnas telah menemukan beberapa barang yang diduga milik penumpang, termasuk 37 kantong jenazah tubuh korban serta serpihan pesawat. Berdasar data manifes, jumlah penumpang pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh sebanyak 189 orang, yang terdiri dari 178 penumpang dewasa, satu orang anak, dua bayi, dan delapan awak pesawat.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin