SURABAYA, FaktualNews.co – Video berisi peristiwa penculikan bocah di Kabupaten Gresik, yang diambil dari rekaman sebuah televisi swasta beredar luas melalui jejaring sosial. Masyarakat pun dibuat resah atas video tersebut, terutama para orang tua.
Menanggapi beredarnya video kasus penculikan, Kabidhumas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, mengatakan video berdurasi 30 detik tersebut bukan merupakan kasus penculikan bocah. Namun hanya sebatas permasalahan keluarga.
“Polda Jawa Timur mengatakan bahwa hal ini tidak benar. Yang benar adalah, permasalahan ini adalah permasalahan keluarga,” jelasnya, Rabu (31/10/2018).
Seorang bocah yang berada di video dan seakan-akan diculik oleh pria bermotor yang tak terlihat jelas wajahnya tersebut, kata Barung, adalah ayah kandung bocah tersebut.
“Anak itu bagian dari keluarga antara ibu yang masuk kedalam supermarket dan seorang laki-laki yang mengambil dan merupakan ayah kandungnya,” tutur Barung.
Kasus itu sudah lama terjadi dan sudah ditangani Polres Gresik. Ayah korban juga sudah diamankan polisi. “Walaupun orang tuanya sendiri, namun kalau mengambil pada saat itu dengan cara tidak elegan (juga ditangkap),” tegasnya.
Video berdurasi 30 detik dengan judul “Penculikan Bocah Terekam Kamera Pengawas” itu merupakan potongan berita yang disiarkan salah satu stasiun televisi swasta dalam program berita.
Nampak dalam video, seorang ibu meninggalkan anaknya diatas motor yang terparkir di depan sebuah supermarket di Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. Selang beberapa detik, seorang pemotor dari belakang mengambil anak itu. Mengetahui anaknya tidak berada ditempat semula, sang ibu pun panik.
Rupanya peristiwa itu terjadi pada hari Selasa tanggal 24 Juli 2018 lalu. Diketahui, bocah tersebut berinisial MFK (6). Tempat kejadian perkara berada di pinggir jalan depan toko anugerah Jalan Raya Brantas, Perumahan Randuagung, Desa Randuagung Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.
Sang ayah berinisial KK lalu ditangkap jajaran Polsek Gresik ketika sudah berada di Jakarta. Dalam pemeriksaan kala itu, KK mengaku kepada petugas, dirinya nekad menculik anak kandungnya sendiri karena ibu bocah atau istrinya berinisial WIS, sangat membatasi akses pertemuan antara ayah dan anak kandungnya setelah dua tahun rumah tangga mereka dalam masalah.