BLITAR, FaktualNews.co – Kemarau panjang membuat petani cabai di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, merugi. Bagaimana tidak tanaman cabai menjadi kering layu apabila tidak disirami sedangkan air semakin sulit dicari dengan keringnya sungai-sungai untuk irigrasi.
Diungkapkan Misyadi petani cabai dari Kecamatan Selopuro bahwa kekeringan akibat kemarau panjang ini membuat biaya operasional tanam cabai menjadi meningkat. Mengakibatkan petani terancam merugi.
“Biaya operasional lebih mahal untuk cari air dan menyirami di sawah. Sedang harganya itu tergantung pasar kalau dari petani saat ini harga cabai merah Rp 15000 per kilo,” ungkapnya.
Dia menuturkan kalau bertanam cabai itu tergolong sukar dan bersifat musiman. Meski cabai bagus ditanam pada musim panas, namun kalau udara terlalu panas dan kering membuat cabai menjadi kering dan mati pohonnya.
“Sampai sewa diesel untuk buat siram-siram tanaman supaya tidak kering. Itu juga butuh biaya,” jelasnya.
Dia berharap pemerintah memperhatikan petani disaat cuaca ekstrem semacam ini seperti pemberian bantuan. “Bantuan seperti menyediakan alat penyedot air supaya kita tidak keluar banyak biaya lebih,” pungkasnya.