JOMBANG, FaktualNews.co – Pasca penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) warga terdampak eksplorasi minyak dan gas (migas) dan Lapindo Brantas. DPRD Provinsi Jawa Timur meminta Pemkab Jombang benar-benar mengawal kegiatan eksplorasi migas Lapindo, agar tidak sampai menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan serta masyarakat di Dusun Kedondong, Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben.
MoU Lapindo Brantas dengan warga Desa Blimbing itu, isinya diantaranya jaminan keselamatan dan kecelakaan akibat pengeboran migas di Jombang.
“Kan sudah dilakukan MoU antara warga Desa Blimbing dan Kedondong, saya belum tahu sejauh mana itu tapi saya berharap itu tidak sampai menimbulkan dampak sosial seperti kerusakan lingkungan dan lain sebagainya,” kata Ketua Komisi E DPRD Jatim, Hartoyo, saat melakukan kunjungan kerja di Pemkab Jombang, Jumat (2/11/2018).
Dirinya berharap Lapindo Brantas siap bertanggung jawab sepenuhnya kepada masyarakat dan lingkungan sesuai dengan MoU tersebut, apabila terjadi sesuatu akibat aktifitas eksplorasi serta eksploitasi gas di Jombang.
“Ini kita tunggu dulu karena ini belum terjadi, baru pada proses MoU, saya belum bisa bicara apapun, yang jelas Lapindo harus siap memberikan hak masyarakat dan melaksanakan kewajibanya, saya yakin kalau sudah ada MoU pasti ada keuntungan bagi masyarakat sekitar,” tegas Hartoyo.
Terpisah, Bupati Jombang,Mundjidah Wahab membenarkan bahwa MoU antara pihak Lapindo Brantas dan masyarakat terdampak sudah ditanda tangani kedua belah pihak, beberapa waktu lalu.
Beberapa poin penting yang disepakati dalam MoU itu diantaranya, PT. Lapindo Brantas siap bertanggung jawab penuh jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan, PT. Lapindo Brantas siap membangun jalan dan saluran air untuk warga, serta CSR diberikan kepada masyarakat.
Bupati Mundjidah yakin, jika MoU itu akan menguntungkan masyakarat. Bahkan, akan mampu meningkatkan taraf perekonomian warga. “Ada MoU saya yakin ini menguntungkan masyarakat, selanjutnya nanti bisa dibahas bersama-sama oleh Pemerintah,” pungkasnya. (Tari)