Kesehatan

Enam Kebiasaan yang Bisa Merusak Ginjal

FaktualNews.co – Ginjal mempunyai peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh manusia, jika ginjal dalam kondisi rusak. Maka darah akan tersusupi racun limpa dan organ tubuh tak akan berfungsi normal.

Bagaimana tidak? Sepasang organ ini berperan sebagai penyaring darah, membuang racun tubuh, mengendalikan keseimbangan air, mengatur tekanan darah, menjaga konsentrasi mineral dan elektrolit, serta menghasilkan bentuk aktif vitamin D.

Pentingnya peran ginjal akan lebih baik jika diimbangi dengan kebiasaan baik serta asupan nutrisi yang seimbang.

Di samping itu, seseorang juga perlu mengurangi bahkan mengeliminasi kebiasaan-kebiasaan yang tanpa disadari bisa merusak ginjal. Apa saja?

1. Banyak konsumsi garam

Garam atau natrium banyak ditemui pada makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Bagi mereka yang memiliki kecenderungan tekanan darah tinggi atau hipertensi, natrium seolah jadi musuh sebab dapat memicu penyakit kronis ini. Namun, konsumsi garam berlebihan tak hanya berisiko mengalami hipertensi, tapi juga berisiko merusak ginjal.

Garam berfungsi untuk menyeimbangkan kadar cairan dalam tubuh dengan memberikan isyarat pada ginjal kapan harus menahan dan membuang air. Jika konsumsi garam berlebihan, maka proses ini bisa terganggu. Ginjal akan mengurangi pengeluaran air ke dalam urine sehingga ada peningkatan volume darah karena retensi air. Beberapa bagian tubuh pun akan mengalami edema atau penumpukan cairan di jaringan seperti pada tangan, lengan, dan kaki

2. Kurang minum

Ginjal berfungsi untuk menyaring racun-racun pada darah. Demi performa maksimal, ginjal memerlukan asupan cairan yang cukup. Kurang minum dapat menurunkan performa ginjal sekaligus mampu merusak organ ini.

Kurang minum berisiko menimbulkan batu ginjal. Yang lebih serius ialah gagal ginjal. Sebaiknya konsumsi air mineral sekitar 1,5-2 liter per hari untuk menjaga kesehatan ginjal.

3. Konsumsi alkohol

Minum satu atau dua gelas alkohol mungkin masih bisa ditoleransi. Namun, jika berlebih, seseorang harus siap dengan risiko kerusakan ginjal.

Ginjal berfungsi untuk menyaring racun atau zat berbahaya pada darah, termasuk alkohol. Terlalu banyak konsumsi alkohol bisa menyebabkan perubahan fungsi ginjal dan menurunkan performanya dalam menyaring racun.

Selain itu, alkohol dapat menimbulkan efek dehidrasi pada tubuh. Ginjal pun terkena imbasnya. Dehidrasi mengganggu fungsi normal dari sel-sel organ ginjal.

4. Menahan kencing

Sulit menemukan toilet saat bepergian terpaksa membuat orang menahan kencing. Meski sepele, tapi kebiasaan ini bakal berdampak negatif untuk ginjal.

Jika kebiasaan ini terjadi terus-menerus, maka akan timbul rasa sakit pada ginjal atau kandung kemih. Bahkan, rasa sakit juga akan muncul saat buang air kecil.

Selain rasa sakit, menahan kencing bisa membawa dampak pada infeksi saluran kencing. Dalam beberapa kasus, menahan kencing memberikan kesempatan bakteri untuk berkembang biak. Lebih parah lagi, seseorang dapat mengalami batu ginjal jika terlalu sering menahan kencing. Kondisi ini bisa terjadi jika urine banyak mengandung mineral.

5. Banyak asupan gula

Tak cuma pada diabetes, gula juga patut disalahkan pada kasus gangguan ginjal. Gula berkontribusi pada tekanan darah tinggi, yang merupakan salah satu pemicu penyakit ginjal.

Oleh karena itu, seseorang tampaknya wajib mempertimbangkan konsumsi gula sehari-hari.

Gula terdapat di berbagai macam makanan dan minuman, termasuk soda. Minuman dengan sensasi menggelitik di lidah ini rupanya juga mampu ‘menggelitik’ ginjal. Dalam beberapa studi, terbukti konsumsi soda berkaitan dengan risiko penyakit ginjal.

Kandungan gula pada soda adalah yang patut disalahkan. Soda mengandung fruktosa, jenis gula yang lebih manis daripada glukosa.

6. Kurang gerak

Bekerja di depan komputer memaksa orang untuk duduk berlama-lama menatap layar. Jika tidak diimbangi dengan bergerak atau berjalan, kebiasaan ini rupanya memberikan efek pada ginjal.

Meski para peneliti belum bisa mendeskripsikan bagaimana hidup sedenter memengaruhi kesehatan secara umum, tetapi aktivitas fisik berhubungan dengan peningkatan aliran darah dan metabolisme glukosa. Kedua hal ini merupakan faktor penting kesehatan ginjal.