JAKARTA, FaktualNews.co – Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung mengeluarkan letusan sebanyak 281 kali sepanjang pengamatan Senin hingga Selasa (6/11/2018) dini hari. Pada visual malam hari dari CCTV teramati sinar api serta lontaran material pijar ke segala arah.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam rilisnya menyebut, pada periode pengamatan 5 November 2018, pukul 00.00 sampai dengan 24.00 WIB, terdengar suara dentuman dan dirasakan getaran dengan intensitas lemah hingga kuat, namun ombak laut tetap tenang.
Gunung Anak Krakatau itu sepanjang pengamatan menunjukkan aktivitas kegempaan Letusan 281 kali, amplitudo 40-58 mm, durasi 24-120 detik. Embusan 28 kali, amplitudo 6-24 mm, durasi 17-61 detik.
Selain itu Tremor Harmonik 4 kali, amplitudo 7-39 mm, durasi 11-77 detik. Vulkanik Dangkal 13 kali, amplitudo 7-40 mm, durasi 5-17 detik. Vulkanik Dalam 6 kali, amplitudo 40-45 mm, S-P 1-2,2 detik, durasi 13-17 detik. Kegempaan Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 2-27 mm (dominan 8 mm).
Adapun kondisi cuaca labil yakni cerah, berawan, mendung dan hujan. Angin bertiup lemah ke arah timur dan barat. Suhu udara 25-31 derajat celsius dengan kelembaban udara 68-92 persen dan tekanan udara 0-0 mmHg. Gunung Anak Krakatau saat ini berstatus Level II (Waspada), sehingga direkomendasikan masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah.