FaktualNews.co

Berada di Zona Sesar Waru, Jombang Dipetakan Rawan Bencana

Nasional     Dibaca : 1469 kali Penulis:
Berada di Zona Sesar Waru, Jombang Dipetakan Rawan Bencana
FaktualNews.co/Muji Lestari/
Anggota Komisi V DPR, RISadarestuwati, dalam acara sosialisasi Sosialisasi kesiapsiagaan bencana di Jombang.

JOMBANG, FaktualNews.co- Kabupaten Jombang, Jawa Timur, dipetakan menjadi daerah rawan bencana. Hal ini disampaikan Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klematologi dan Geofisika (BMKG), Fahri Razak saat Sosialisasi kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana, di Ruang Bung Tomo Pemkab Jombang, Jum’at (09/11/2018).

Fahri menjelaskan, secara umum, Jombang berada di zona patahan atau sesar aktif yakni Sesar Waru. Sesar Waru merupakan bagian dari Sesar Kendeng yang memanjang mulai dari Flores hingga ke Bandung. Sesar waru ini memicu terjadinya gempa dengan potensi kekuatan yang cukup tinggi.

“Kami secara intens akan menyampaikan informasi awal tentang potensi gempa dan cuaca buruk ini melalui BPBD atau Basarnas mulai dari setiap 1 bulan sekali hingga setiap 3 jam sekali. Sehingga masyarakat bisa meningkatkan kewaspadaannya, “kata Fahri.

Selain gempa, beberapa daerah juga dipetakan rawan bencana banjir dan longsor. Diantaranya adalah Kecamatan Wonosalam dan Bareng. Dua wilayah itu berpotensi terhadap bencana longsor. Disamping juga banjir yang setiap tahun membayangi beberapa titik di Jombang.

Kepala Basarnas Surabaya, Prasetyo Budiharto meminta kepada masyarakat agar siap dan siaga menghadapi setiap bencana. Menurutnya, bencana tidak perlu ditakuti tapi harus diyakini bahwa bencana pasti terjadi. Sebab menurut Prasetyo, tanpa latihan dan ketidak tahuan, merupakan faktor penyebab timbulnya banyak korban saat terjadi bencana.

“Tidak perlu panik, yang jelas kita harus yakin bahwa gempa pasti terjadi, kedepan kami akan bekerja sama dengan BPBD sampai tingkat bawah untuk melatih masyarakat agar bisa mandiri menghadapi bencana”, kata Prasetyo.

Sementara, Anggota Komisi V DPR RI, Sadarestuwati, menuturkan, Indonesia merupakan wilayah yang memiliki potensi bencana tinggi dengan jumlah korban yang tidak sedikit. Namun, dia menilai kesiapsiagaan masyarakat untuk menghadapi bencana masih sangat minim. Diapun membandingkan dengan negara Jepang yang sama-sama merupakan negara wilayah lingkar api pasifik atau “Ring of Fire”. Namun, kata Mbak Estu, masyarakat Jepang lebih siap jika dibandingkan di Indonesia.

“Peringatan akan tejadinya bencana, early warning sudah siap, jadi begitu ada bunyi peringatan ini orang-orang disana langsung lari dan tidak akan kembali sebelum ada pemberitahuan lagi, ini yang perlu kita lakukan”, pungkas Mbak Estu.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin