FaktualNews.co

Mahasiswa IAIN Tulungagung Diserang Seratusan Orang saat Ngopi

Peristiwa     Dibaca : 888 kali Penulis:
Mahasiswa IAIN Tulungagung Diserang Seratusan Orang saat Ngopi
FaktualNews.co/Ilustrasi/
Ilustrasi amuk massa.

TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Mahasiswa IAIN Tulungagung menjadi korban penyerangan massa, saat tengah ngopi di Warkop Brombong, Desa Plosokandang, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Minggu (11/11/2018).

Akibatnya satu orang mengalami luka karena ditusuk pecahan kaca di punggung sebelah kiri. Belum diketahui motif penyerangan hingga mengakibatkan satu orang terluka itu.

Pegawai Warkop Brombong, Ricky (20), menuturkan, ketika itu sepuluh mahasiswa itu memilih membawa minumannya ke Pos Kamling yang ada di depan warkop. “Pos kamling itu kan biasa dipakai ngopi, terutama kalau pengunjung warung sedang penuh,” tutur Ricky, Senin (12/11/2018).

Saat tengah bercengkerama di Pos Kamling itu, muncul rombongan, jumlahnya lebih dari 100 orang. Mereka naik motor dan baru saja menyaksikan pertunjukan dangdut Tanjungsari, Kecamatan Boyolangu.

Tiba-tiba massa menyerang sepuluh mahasiswa yang ada di Pos Kamling itu. Awalnya mereka melempari mahasiswa dengan batu. Namun, kemudian massa menyerang sebanyak 10 orang mahasiswa yang sedang asyik ngopi itu.

“Salah satunya membawa pecahan kaca, kemudian ditusukkan,” tambah Ricky.

Belakangan diketahui, mahasiswa yang kena tusukan pecahan kaca adalah SFT (19), asal Desa Suwaluh, Kecamatan Pakel. Diduga penyerangan ini didasari sentimen antar kelompok. Sebab para penyerang mengenakan atribut nama kelompok tertentu.

Sedangkan salah satu korban yang diserang mengenakan atribut kaos salah satu perguruan silat. Kedua kelompok ini dikenal sering bermusuhan dan terlibat gesekan fisik.

“Kejadiannya cepat, tidak sampai lima menit. Warga sekitar juga datang untuk melerai,” ucap Ricky.

Para korban melarikan diri untuk menghindari amukan massa. Para penyerang kemudian melanjutkan perjalanan. SFT sempat mendapat perawatan akibat luka tusuk di punggungnya. SFT kemudian melaporkan kekerasan yang dialaminya ke Mapolres Tulungagung.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin
Sumber
Surya.co.id