FaktualNews.co

Operasi Zebra Semeru 2018 di Trenggalek, Tekan Angka Kecelakaan

Peristiwa     Dibaca : 1036 kali Penulis:
Operasi Zebra Semeru 2018 di Trenggalek, Tekan Angka Kecelakaan
FaktualNews.co/Suparni PB/
Kanitdikyasa Iptu Agustyo saat sosialisasikan kamtibmas

TRENGGALEK, FaktualNews.co – Operasi Zebra Semeru 2018 yang dilaksanakan Satlantas Polres Trenggalek dan merupakan operasi Harkamtibmas yang mengedepankan kegiatan penegakan hukum, disertai kegiatan preemtif dan preventif secara selektif prioritas bidang tertib berlalu lintas. Terhitung sejak tanggal 12 November 2018 kemarin resmi berakhir.

Dari operasi selama 14 hari yang dimulai sejak tanggal 30 Oktober 2018 tersebut, jajaran Polres Trenggalek telah menindak sedikitnya 1.559 pelanggar. Angka tersebut naik 19,7 persen, jika dibandingkan dengan pelaksanaan operasi yang sama tahun sebelumnya.

Kasatlantas Polres Trenggalek AKP Suprihanto, selaku Kasatgas Gakkum Operasi Zebra Semeru 2018 mengatakan, terdapat beberapa faktor terkait dengan kenaikan prosentase pelanggaran.

Diantaranya adalah jumlah kendaraan yang bertambah, perangkat pendukung yang kurang memadai semisal rambu-rambu lalu lintas serta lemahnya pemahaman masyarakat terkait dengan kesadaran tertib berlalu lintas.

“Selama operasi, pola premtif juga kita terapkan dengan melakukan sosialisasi, penyuluhan maupun pemasangan spanduk/baliho. Bahkan intensitasnya kita tingkatkan mencapai 35,6 persen. Tujuannya adalah agar tumbuh kesadaran dari masyarakat secara mandiri untuk mentaati peraturan lalu lintas,” ucap AKP Suprihanto, Selasa (13/11/2018).

Menurut Suprihanto, dari keseluruhan pelanggaran, jenis kendaraan terbanyak yang terlibat pelanggaran adalah sepeda motor yang mencapai 1.306 atau 84 persen. Disusul mobil barang sebanyak 152 atau 10 persen. Sedangkan sisanya adalah kendaraan penumpang dan bus.

“Dari sisi profesi, tertinggi adalah karyawan swasta sebanyak 660 berbanding tipis dengan pelajar yang mencapai 598 atau 38 persen. Itu sebabnya sasaran sosialisi dan penyuluhan kita arahkan ke sekolah-sekolah dan pendekatan kepada para komunitas termasuk didalamnya masyarakat yang bekerja pada sektor swasta,” imbuhnya.

Lebih lanjut Suprihanto menjelaskan, dari aspek usia terdapat 14 persen yang ternyata belum cukup umur. Artinya, meskipun secara usia mereka belum diperkenankan mengemudikan kendaraan bermotor dan dipastikan belum memiliki SIM. Namun secara kasat mata mereka bisa dengan mudah mengendari khususnya sepeda motor yang tentunya atas seijin dari orang tua mereka.

“Hal ini juga yang menjadi perhatian kita bersama. Jangan sampai anak-anak kita yang masih punya masa depan panjang justru menjadi korban kecelakaan lalu lintas. Bukan hanya Polisi, pemerintah, sekolah bahkan orang tua harus ikut berperan,” tuturnya.

Digelarnya Operasi Zebra Semeru 2018, lanjut AKP Suprihanto mampu menurunkan angka kecelakaan khususnya pada titik rawan atau blackspot.

“Dibandingkan tahun lalu, angka kecelakaan selama operasi berlangsung turun 14 persen dari 7 kejadian menjadi 6 kejadian. Sedangkan jika dilihat dari 14 hari sebelum operasi angka kecelakaan turun sebanyak 25 persen,” terangnya.

Ditambahkan, Operasi tersebut bertujuan untuk mewujudkan, dan memelihara keamanan, keselamatan, kelancaran serta ketertiban berlalu lintas yang mantap, tertib dan lancar khususnya menjelang perayaan Natal, dan Tahun Baru 2019.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin