FaktualNews.co

Susah Anggaran, Desa di Jombang Keluhkan Pembayaran PJU

Nasional     Dibaca : 1148 kali Penulis:
Susah Anggaran, Desa di Jombang Keluhkan Pembayaran PJU
FaktualNews.co/Muji Lestari/
PJU di Dusun Gedangkeret, Desa Banjardowo, Jombang, yang dibangun dari PID tahun 2017.

JOMBANG, FaktualNews.co- Pemasangan PJU (Penerangan Jalan Umum) di sejumlah desa di Jombang, Jawa Timur, dikeluhkan. Ini menyusul tersendatnya pembayaran rekening PJU yang notabene dibangun dari anggaran PID (Pagu Indikatif Desa) dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan informasinya, dalam tiga bulan terakhir, PJU di dua desa tersebut sempat tidak menyala, karena tidak terbayar.

Hal ini terjadi di Desa Banjardowo, Plosogeneng dan Desa Sumberejo, Kecamatan Jombang. Setiap bulan, tiga Desa ini harus bersusah payah mencarikan dana talangan untuk membayar Pajak Penerangan Jalan (PPJ) ini.

Seperti yang dituturkan Muhamad Irwanto, Kepala Desa Banjardowo. Menurutnya, pembayaran rekening penerangan jalan ini cukup membebani keuangan desa. Sebab, sejauh ini tidak ada pos anggaran untuk PJU ini. Dia berharap, PPJ ini bisa dibebankan kepada Pemkab Jombang.

Didesanya sendiri ada sebanyak 14 titik PJU yang terbangun dari dana PID (Pagu Indikatif Desa) tahun 2017. Sejak saat itu, beban listrik yang harus ditanggung Desa Banjardowo rata-rata sebesar Rp 200 hingga 300 ribu setiap bulan.

“Di Desa Banjardowo, memang tidak sampai padam. Karena selama ini kami cari-carikan dana talangan untuk membayar biaya rekening listrik ini. Lesepakatan awalnya memang swadaya masyarakat tapi kenyataannya masyarakat tidak sanggup. Ini juga mewakili Desa Plosogeneng dan Sumberejo kalau bisa kami berharap Pemkab Jombang bisa menanggung beban ini,”jelas Irwanto.

Menurut Irwanto, selain di desanya, Desa Plosogeneng dan Sumberejo juga mengalami hal serupa. Bahkan, menurutnya, di dua desa tersebut sempat padam selama 3 bulanan akibat tak mampu membayar beban rekening bulanan ini. “Di dua desa sebelah ini malah lebih banyak, di Plosogeneng ada sekitar 60 titik, bayar bebannya sekitar Rp 1 juta, ” ungkapnya.

Kepala Desa Banjardowo, Muhamad Irwanto menuturkan, di desanya ada sebanyak 14 titik PJU (Penerangan Jalan Umum) yang terbangun dari inisiatif penganjuan Desa melalui PID (Pagu Indikatif Desa) tahun 2017 lalu.

Pembangunan tersebut memakan anggaran sebesar Rp 45 juta. Sebenarnya, kata Irwanto, desanya masih membutuhkan PJU sekitar 14 titik lagi. Sebab, masih banyak jalan umum yang masih gelap belum terpasang PJU.

“Kami belum berani pengembangan, padahal masih kurang separuh lebih PJU yang kami butuhkan di desa ini, “terangnya.

Irwanto menambahkan, sejauh ini keluhan tersebut sudah pernah disampaikan ke dinas terkait, namun tidak ada solusi. Sebab tidak menutup kemungkinan, ini juga terjadi di desa-desa lainya. “Kami pernah ajukna surat keberatan ke Dinas PU PR, namun kata mereka tidak bisa,”jelasnya.

Sementara, Kepala Dinas PU Perumahan Rakyat, Hari Utomo, hingga berita ini ditulis, belum berhasil dikonfirmasi karena nomor ponselnya tidak bisa dihubungi.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin