Disparbud Trenggalek Kejar PAD 12,5 Miliar di 2019
TRENGGALEK, FaktualNews.co – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek nampaknya harus memutar otak demi pemenuhan target PAD di tahun depan. Rencananya sesuai KUA dan PPAS target PAD tahun depan di target Rp 12,5 milliar. Sedangkan untuk saat ini saja dengan target Rp 8,7 Milliar masih terealisasi sekitar 70 persen.
“Target PAD kita sesuai KUA dan PPAS mencapai 12,5 Milliar tahun depan, untuk yang saat ini target PAD 8,7 Milliar. Sedangkan untuk yang 8,7 Milliar saat ini saja masih sulit tercapai,” ucap Joko Irianto Kepala Disparbud Trenggalek, Kamis (15/11/2018).
Namun dikatakan Joko, kurangnya capaian ini akan terus dikejar. Saat rapat bersama Banggar DPRD, sudah berkomitmen tidak boleh merubah target. Dengan jalan keluar usaha pemenuhan target akan terus diusahakan.
“Usaha tersebut ada beberapa program, seperti kenaikan tarif dibeberapa titik dengan kenaikan minimal Rp 10-15 ribu. Untuk prigi, guo lowo dan pelang kenaikan dari Rp 7,5 menjadi Rp 10 ribu,” tuturnya
Dengan kenaikan target tersebut Joko berharap, agar bisa mencapai target yang telah di tetapkan. Dengan target wisatawan mencapai 700 ribu setahun, serta di imbangi dengan promosi dan peningkatan fasilitas di tempat wisata.
“Promosi serta peningkatan fasilitas nanti akan menjadi kesan baik dan menambah minat wisatawan yang berkunjung sehingga akan bertambah dan lebih betah,” papar Joko
Masih menurut Joko, selain target 700 ribu wisatan tersebut dan kenaikan tarif juga akan diimbangi dengan perluasan penambahan kerja sama.
“Kerjasama akan dilakukan bersama perhutani, seperti pembukaan lokasi tapan, blado, konang dan cengkrong. Juga menambah kerjasama dengan pengelola wisata,” jelasnya
Seperti halnya, kerjasama dengan pengelola desa wisata dan pengelola lain di desa. Misalnya Goa Ngerit juga harus bekerjasama untuk kontribusi sekitar 10-15 persen untuk pemda, karena hal tersebut selama ini juga belum diterapkan.
“Tidak hanya itu, PAD juga berasal dari tiket hotel, sewa lahan. Namun sewa lahan pun juga masih belum sepenuhnya. Ada juga sewa lahan yang belum terbayar, misal di Simbaronce namun juga tetap kita kejar,” ungkap Joko
Ditambahkan Joko, untuk di Simbaronce sendiri sudah ada kenaikan 150 persen dengan kenaikan dua kali lipat. Dengan capaian PAD saat ini 70 persen maka akan dikontrol pengawasannya. Karena jika malam hari ada wisatawan yang melakukan camping juga belum bisa mengontrol.(*)