MOJOKERTO, FaktualNews.co – Polres Mojokerto sedikit kesulitan guna mengungkap kasus dugaan penculikan anak yang beberapa waktu lalu menggemparkan publik di Bumi Majapahit. Hingga saat ini, petugas belum dapat menyimpulkan kasus dugaan penculikan itu benar atau tidak.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Muhammad Solikhin Fery menyebutkan penyelidikan kasus penculikan anak yang menimpah bocah SD berusia 9 tahun asal Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto sampai saat ini terganjal kondisi psikis korban. Sehingga Petugas memilih fokus memulihkan kondisi psikis bocah berusia 9 tahun tersebut.
Fery menuturkan, saat ini kondisi psikis si bocah sedang terguncang. Bahkan bocah asal Kecamatan Puri itu tak mau sekolah lantaran malu dengan teman-temannya karena khawatir dibully. Sehingga hal itu, membuat proses penyelidikan kasus ini menjadi terhenti. Pihaknya tak bisa melakukan konfirmasi terhadap si bocah terkait fakta-fakta yang ditemukan sejauh ini.
Meski sebelumnya dari hasil penyelidikan, petugas menemukan ketidaksesuaian data terkait dugaan penculikan yang di alami bocah asal Kecamatan Puri itu. Termasuk bukti rekaman CCTV di simpang 5 Kenanten, Kecamatan Puri yang menunjukkan si bocah naik sepeda angin seorang diri. Di dalam video tersebut, tak nampak dua pria yang disebut si bocah sebagai pelaku penculikan.
Menurut Fery, hasil pemeriksaan kejiwaan si bocah juga telah dia terima dari Psikolog asal Surabaya. Namun, pihaknya menolak menyebutkan hasil tes kejiwaan tersebut. “Kalau saya sampaikan, kasihan anak itu. Itu juga perlu saya konfirmasi ke dia,” tegasnya.
Disinggung terkait kepastian si bocah mengarang cerita, Fery juga enggan membuat kesimpulan. “Soal adanya penipuan (cerita bohong penculikan), yang penting saya sudah sampaikan fakta-faktanya seperti itu. Silakan disimpulkan,” ujarnya.
Fery menambahkan, saat ini pihaknya memilih fokus memulihkan psikis si bocah. Rencanaya pihaknya bersama tim berkoordinasi dengan P2T P2A Kabupaten Mojokerto untuk memulihkan psikis si anak.