Peristiwa

Pemilik e-Warung Penyalur BPNT di Jombang Keluhkan Stok Telur Busuk

JOMBANG, FaktualNews.co – Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Jombang, menuai masalah. Salah satu warung penyedia bantuan pangan atau e-warung di Desa Ngampungan Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, mendapati sejumlah telur yang merupakan salah satu produk komuditas bantun dalam keadaan tidak layak konsumsi. Sebab telur-telur ini diterima dalam keadaan busuk.

Pemilik e-warung, Siti Fatimah membenarkan temuan itu. Dari sekitar 25 butir telur yang dia terima dari pemasok komoditi telur, dua butir diantaranya dalam keadaan pecah dan membusuk. Padahal, paket bantuan itu belum sempat dibagikan kepada warga penerima manfaat program ini.

“Jumlahnya nggak banyak, dari 25 butir ada 2 yang busuk, stok juga masih kurang 4 kilo jadi belum kami bagikan,” ungkapnya.

Siti Fatimah menjelaskan, ada sebanyak 335 paket bantuan yang dibagikan melalui e-warung miliknya. Jumlah tersebut merupakan bantuan bagi warga Desa Ngampungan yang tercatat sebagai penerima manfaat program BPNT.

Siti menjelaskan, seharusnya bantuan tersebut sudah mulai bisa dibagikan kepada masyarakat. Namun, karena beras belum dikirim oleh pihak pemasok sehingga prmbagianya terpaksa dia tunda hingga menunggu kiriman beras yang datang.

“Belum dibagi karena masih nunggu beras, kita masih konforimasi sama pemasok, nanti begitu tiba akan kami bungkus, tapi kami belum tahu kapan datangnya,” paparnya.

Ia khawatir, jika beras tidak juga dikirim oleh pemasok, maka telur yang sudah datang lebih awal akan rusak dan tidak bisa dikonsumsi. “Kendalanya ya di beras ini kirimannya waktunya tidak tepat,” imbuhnya.

Sementara Kepala Desa Ngampungan, Rohan menuturkan, di desanya ada sebanyak 335 warga dari total 3.500-an yang tercatat sebagai penerima BPNT ini. Setiap penerima rencananya akan mendapat jatah beras 7 kilogram dan telur 1 kilogram. Namun hingga kini bantuan ini belum bisa dibagikan lantaran menunggu stok beras. Diapun berharap, Dinas Sosial (Dinsos) bisa memberikan fasilitas terkait penggantian sejumlah telur yang rusak ini.

“Soal telur busuk ini kami laporkan ke pendamping, agar difasilitasi komplainnya ke suplier, kami juga berharap Dinsos akan membantu,” kata Rohan.

Terpisah, Kepala Dinsos M Sholeh memastikan, untuk temuan sejumlah telur yang rusak ini akan segera dilakukan penggantian oleh pemasok. “Sudah dipastikan akan di ganti, kan Supplier PT. Pertani, sudah kami konfirmasikan,” tuturnya.