PGRI Khawatir, Kekosongan Kepsek SD-SMP di Jember Ganggu Unas
JEMBER, FaktualNews.co – Sekitar 70 kursi Kepala Sekolah (Kepsek) SD-SMP se Kabupaten Jember, Jawa Timur, kosong. Dikhawatirkan kekosongan ini mengganggu kegiatan sekolah. Karena jabatan Kepsek sangat vital terkait tugasnya, sebagai pengambil kebijakan strategis di sekolah.
Bahkan mendekati persiapan menghadapi ujian nasional (Unas), menjelang persiapan nominasi peserta Unas, sarana prasarana ujian seperti halnya komputer, dan kemudian tanda tangan ijazah siswa, juga harus kepala sekolah yang langsung menindaklanjuti.
Menyikapi persoalan tersebut, Ketua PGRI Jember Supriyono mengatakan, pihaknya berharap Pemkab Jember segera menindaklanjuti adanya kekosongan jabatan Kepsek di sejumlah sekolah itu.
“Disampaikan sebelumnya, jika calon kepsek yang akan menempati sekolah-sekolah itu, sudah melalui proses asesmen oleh Pak Wabup. Tetapi saya berharap segera, karena sudah mendekati Unas,” ujar Supriyono saat dikonfirmasi sejumlah media, Rabu (21/11/2018).
Diakui oleh Supriyono, untuk mengisi kekosongan memang sudah dipimpin oleh pelaksana tugas (Plt). “Namun Plt ataupun Plh, sifatnya hanya menjalankan tugas-tugas umum, namun memiliki keterbatasan dan tidak bisa mengambil kebijakan. Sesuai peraturan perundang-undangan, tetap jabatan Kepala Sekolah yang dibutuhkan,” tegasnya.
Sehingga pihaknya mendesak, agar segera dilakukan pengisian jabatan kosong Kepsek itu. “Tercatat kemarin itu, ada sekitar 70 sekolah SD-SMP yang kepala sekolahnya tidak ada. Ini harus segera ditindaklanjuti. Karena sudah mendekati ujian nasional,” tandasnya.
Sesuai dengan yang disampaikan Plt Kepala Dispendik Jember, kata Supriyono, tinggal sedikit lagi untuk mengangkat kepala sekolah, karena terakhir itu, sudah ada sesi wawancara oleh Wabup.
“Sesi wawancara dari pak wabup sudah dilakukan. Tinggal menunggu waktu. Tapi segera harap saya, karena bulan ini, harus segera persiapan Unas,” pungkasnya.