JEMBER, FaktualNews.co – Aksi unjukrasa kurang lebih 2500 guru tidak tetap (GTT) se Kabupaten Jember tetap dilakukan meskipun diketahui ada upaya penggembosan, yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu.
Bahkan sesuai instruksi dari Kapolres Jember, jika diketahui ada oknum yang akan melakukan upaya penggembosan aksi, dan upaya untuk memprovokasi, dipersilahkan untuk dilaporkan kepada polisi agar mendapat tindakan tegas.
Hal itu disampaikan Ketua PGRI Jember Supriyono, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Minggu (25/11/2018).
“Dalam kegiatan ini (aksi unras), ada yang senang dan tidak senang. Sehingga ada upaya penggembosan tersebut. Tetapi teman-teman (GTT) sudah cerdas. Mereka paham bagaimana menyikapinya,” ujarnya.
Namun upaya tersebut, kata Supriyono, tidak akan berpengaruh. “Karena ikhtiar ini (aksi unras) sudah disepakati bersama. Bahkan terkait teknis pengamanan, sudah berkoordinasi dengan Polres Jember,” ungkapnya.
Bahkan disampaikan, lanjutnya, apabila ada oknum tidak bertanggung jawab yang terbukti melakukan penggembosan, dan upaya memprovokasi serta mengganggu aksi. “Disampaikan bahwa untuk dilaporkan! Agar nantinya dapat ditangkap oknum itu, sesuai perintah Kapolres. Alhamdulillah (dengan kepedulian kepolisian),” tuturnya.
Supriyono juga berharap, dengan aksi unras yang dianggap cara terakhir agar mendapat perhatian pemerintah daerah ini, dapat terlaksana sesuai rencana. “Semoga persoalan yang menghantui GTT ini cepat selesai. Pemkab juga segera merespon, sehingga tidak berpanjang-panjang,” tegasnya.