JOMBANG, FaktualNews.co – Banyaknya keluhan terkait telur Bantuan Pangan non Tunai (BPNT) yang busuk dan mengeluarkan belatung, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Jombang memutuskan untuk menghentikan kerjasama dengan penyuplai telur PT Pertani.
Kepala Dinsos Kabupaten Jombang, M Saleh, menegaskan pihaknya sudah memberikan sanksi kepada pemasok telur dalam program BPNT.
“Kita telah memutuskan, bahwa PT Pertani harus menghentikan penyaluran telur program BPNT di wilayah Kabupaten Jombang sejak tanggal 23 November lalu,” tegasnya saat sidak e Warong di Desa Bongkot, Peterongan, Senin (26/11/2018).
PT Pertani merupakan pemasok telur dalam program BPNT kepada 412 agen BPNT di Jombang. PT Pertani berhasil menyisihkan Badan Urusan Logistik (Bulog).
Disampaikan Saleh, dari hasil evaluasi pihaknya rusaknya telur-telur BPNT salah satunya akibat proses pengiriman. Ditambah lagi telur-telur tersebut diambil PT Pertani langsung dari peternak.
“PT Pertani ambil telurnya langsung di peternak dan mereka tidak menjamin kondisi telur tersebut. Kemudian oleh PT Pertani, telur langsung dikirimkan ke agen-agen e Warong,” tambahnya.
Tarik Telur BPNT
Kadinsos Kabupaten Jombang, meminta PT Pertani menarik seluruh telur yang ada di agen e Warong.
“Kami sudah instruksikan PT Pertani menarik seluruh telur. Dan agen diberi kebebasan untuk membeli telur sendiri dari mana pun. Kan kita sudah hentikan kerjasama dengan PT Pertani,” ungkap Saleh.
Sementara itu, Staf Operasional PT Pertani, Didit Frimansyah menuturkan, proses penarikan telur BPNT saat ini sedang berjalan. Dia mengakui rusaknya telur terjadi dalam proses pengiriman.
Dikatanya, ada beberapa faktor yang menyebabkan telur menjadi busuk. Salah satunya cuaca panas, terkena guncangan membuat terlur pecah sewaktu pengiriman.
“Kalau pecah pas kenan guncangan kan mengakibatkan bau. Ada sebagian yang busuk, tidak semuanya,” tegasnya saat dihubungi awak media melalui telepon selularnya, Senin (26/11/2018).
Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) untuk 100.561 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Jombang amburadul. Warga miskin menerima telur busuk dan tidak layak konsumsi.
Telur busuk bantuan pangan non tunai ditemukan di beberapa Desa di lima Kecamatan, Kabupaten Jombang. Yakni, Desa Morosunggingan Kecamatan Peterongan, Ngampungan Kecamatan Bareng, Kademangan Kecamatan Mojoagung, Jogoroto dan Sidokerto Kecamatan Mojowarno.
Selain telur busuk, KPM di Kabupaten Jombang juga menerima beras berkualitas buruk tak layak konsumsi.
“Dapat beras dan telur. Telurnya banyak yang busuk, berasnya juga pecah-pecah banyak menirnya,” kata salah seorang warga Desa Morosunggingan saat pembagian Bantuan Pangan Non Tunai, Siti Mudalika, Minggu (25/11/2018).
Beras dan telur BPNT yang disalurkan kepada KPM sudah tersedia dalam kemasan. Paket beras berisi 7 kilogram dan paket telur berisi 10 butir.
Setiap KPM, berdasarkan nominal bantuan yang diterima, mendapatkan 1 paket beras dan 2 paket berisi telur per bulan sekitar Rp 110 ribu. Paket beras dan telur tersebut bisa diambil warga setelah menyelesaikan proses administrasi pengambilan.
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) merupakan bantuan pangan dari pemerintah yang diberikan kepada KPM setiap bulannya, melalui mekanisme akun elektronik yang digunakan hanya untuk membeli pangan di e-Warong yang ditunjuk.