Wisata

Tiket Murah, Wisata Alam Coban Baung Pasuruan, Masih Sepi Pengunjung

PASURUAN, FaktualNews.co – Air terjun Baung atau Coban Baung memang menjadi salah satu wisata alam alternatif bagi kalangan anak-anak muda untuk liburan wisata. Disamping debit airnya yang cukup deras, aliran sungai yang berasal dari air terjun Baung juga kerap digunakan sebagai wisata rafting, biasa ramai di hari Sabtu dan Minggu.

Tak sulit untuk menemukan wisata air terjun Baung ini, jika anda berkendara dari arah Surabaya menuju arah Malang . Sebelum pagar paling utara atau sebelum masuk ke Kebun Raya Purwodadi,Pasuruan, ada jalan kecil di luar pagar pembatas antara jalan desa dan Kebun Raya. Di jalan kecil ini arah jalan menuju Taman Wisata Alam Gunung Baung.

Jalan kecil itu bisa dilalui dengan mobil. Setelah sejauh 4 km, terpasang palang yang menunjukkan selamat datang di Taman Wisata Gunung Baung. Setelah palang, jalannya sedikit tak terawat. Berbeda dengan jalan desa yang terlihat mulus. Namun tak jauh dari palang pintu tersebut anda akan disambut oleh pos sebagai tempat pemberhentian masuk.

Pak Bas panggilan penjaga pintu masuk, menyambut ramah. Antrian pos masuk memang tidak ada, bahkan hanya terlihat beberapa motor yang nangkring di belakang pos itu. Tiket masuk sendiri bisa dibilang tidak mahal perorangnya hanya ditarik sebesar Rp 2.000 dan untuk kendaraan sepeda motor juga hanya dikenakan tiket parkir Rp 1000.

Namun sebagai tempat wisata, ternyata jika pengunjung membawa kamera ataupun handycam, setiap pengunjung juga ditarik karcis lagi. Tapi sayang, padahal dari foto yang diambil bisa menjadi salah satu promosi gratis yang bisa menarik lebih banyak pengunjung.

“Sudah aturannya, kalau membawa kamera atau handycam ada tambahan karcisnya,” ujar penjaga pos tersebut.

Karcisnya memotret pun bisa tergolong mahal karena berkali-kali lipat dibandingkan harga tiket masuk. Untuk tambahan karcis kamera dikenakan Rp 12.500. Bahkan jika dari media yang ingin meliput tempat wisata tersebut harus ada surat ijin untuk peliputan. Sehingga mau tidak mau harus ditaati.

Setelah mendapatkan tiket masuk dan tiket untuk momotret, akhirnya FaktualNews.co mulai memakirkan kendaraan pribadi di tempat parkir yang telah disediakan oleh pengelola. Sebelum menuju air terjun Baung sendiri, pengunjung harus melewati tangga yang terbuat dari lapisan batu dan semen. Tapi, saat melewatinya harus hati-hati.

Perkiraan jauhnya air terjun sendiri dari tempat parkir sejauh 200 meter dengan rute medan yang turun tajam saat harus menuju air terjun. Air terjun Baung sendiri terletak di Desa Cowek, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan. Air terjun Baung, ada di dalam Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Baung yang memiliki luas 195,5 Ha.

Air terjun Baung merupakan pertemuan dari dua aliran sungai yaitu Sungai Welang dan Sungai Wrati berasal dari lereng Bromo. Aliran dari kedua sungai tersebut selalu mengalir sepanjang tahun sehingga debit air yang turun dari Air terjun Baung tak pernah surut. Bahkan saat musim hujan seperti sekarang ini debit air justru bertambah.

Basuki, penjaga pos depan mengatakan tingginya debit air yang turun dari dari air terjun cukup tinggi karena itu ada larangan untuk pengunjung tak boleh mandi di sekitar air terjun.

“Untuk keselamatan pengunjung ada larangan untuk tidak mandi di sekitar air terjun. Selain karena memang alirannya deras, dalamnya air di sekitar air terjun juga cukup membahayakan,” tegasnya.

Karena itu sebelum arah masuk air terjun ada larangan yang tegas dari pihak pengelola agar pengunjung tidak mandi di sekitar air terjun dan sungai. Hari biasa suasana pengunjung terbilang cukup sepi. Anak tangga yang dibuat ke arah air terjun cukup terjal. Namun tidak ada pengaman berupa tiang pembatas, tangga itu berbatasan dengan jurang.

Zainab, salah satu warga sekitar yang juga berjualan di areal wisata air terjun ini mengatakan memang sejak hujan, pengunjung banyak berkurang padahal jika akhir minggu biasanya pengunjung lebih banyak.

“Kalau Sabtu dan Minggu bisa ada 70 orang yang datang, bahkan parkir sepeda motor sekitar 30-an dan ada mobil juga,” paparnya.

Pengunjung muda-mudi yang akan rafting biasanya datang saat akhir minggu. Kantor rafting tak setiap hari buka, sehingga pengunjung yang ingin rafting harus telepon dulu, baru akan disediakan peralatan raftingnya. Air terjun Baung ini dibuka tiap hari, untuk petugas loket biasanya dimulai pukul 08.00 dan tutup hingga 15.00 WIB.

Sochibul Hujjah (36), warga Kota Pasuruan mengatakan, bahwa dirinya bersama rekannya baru pertama kali ke air terjun Baung, menurutnya wisata alamnya masih asri dan alami.“Saya tahunya sudah sejak 3 tahun yang lalu, tapi baru kali ini kesini. Alamnya bagus dan masih asri tapi memang dari prasarana masih kurang,” tukasnya.

Sochibul menutur masih sedikitnya pengunjung yang datang membuat wisata alam ini terlihat lebih asri dan alami. Bahkan tak ada kerusakan dari tangan-tangan jail.“Berbeda dengan wisata air terjun lain yang biasanya lebih ramai, karena rata-rata lebih kotor karena pengunjungnya banyak,” kata pria muda yang berawakan kecil ini.