JOMBANG, FaktualNews.co – Kebakaran Universitas Darul Ulum (Undar) yang ada di Jalan Gus Dur, Senin (3/12/2018) petang. Kampus legendaris di Indonesia ini mempunyai cerita tersendiri terkait Presiden ke-4 yang mau menjadi rektor.
Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab dipanggil Gus Dur, pernah menjabat sebagai rektor Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang. Namun, pada 2004 Gus Dur diberhentikan dari jabatannya dan digantikan Mudjib Mustain.
Pada 13 Januari 2004 Surat Keputusan (SK) pemberhentian Gus Dur sebagai rektor Undar ditandatangani Ketua Dewan Pendiri, Djum’iyatin Mustain.
Pemberhentian Gus Dur sebagai rektor Undar mematik kontroversi. Selang sehari diterbitkannya SK pergantian rektor, Ketua Dewan Pendiri Undar, Djum’iyatin Mustain, mencopot Mudjid Mustain dari jabatannya sebagai rektor Undar. Dengan dalih tidak ada alasan yang signifikan untuk mengganti Gus Dur.
Gus Dur sendiri menjabat sebagai rektor setelah lengser dari kursi presiden, tepatnya awal 2003-an. Selama itu banyak hal yang sudah dilakukan oleh tokoh pluralis tersebut. Salah satunya adalah memperkaya perpustakaan Undar dengan buku-buku berbobot.
Saat terjadi dualisme kepemimpinan Undar, Gus Dur memberikan tawaran kepada Mudjib Mustain dan Lukman Hakim Mustain agar tunduk di bawah kepemimpinannya sebagai rektor Undar dan harus dinyatakan secara tertulis.
Jika permintaan tersebut tidak diindahkan, maka pihak rektorat akan mengambil tindakan tegas dengan memerintahkan Mudjib Mustain, Lukman Hakim Mustain untuk meninggalkan rumah dinas milik Undar yang masih ditempatinya.
Ketegasan sikap ini diambil Gus Dur sebagai rektor Undar, karena selama ini sudah cukup bersabar. Antara lain dengan banyak melakukan pendekatan secara kekeluargaan dan musyawarah.
Undar Basis Aktivis Tahun 1990
Undar di era 1990-an merupakan basis aktivis pro demokrasi. Sampai-sampai, dalam pertemuan aktivis tingkat nasional Undar sering diplesetkan singkatan dari Universitas Demonstran Anti Rezim.
Undar pun berjaya di era 1990-an, ribuan mahasiswa dari berbagai daerah di seluruh Indonesia pernah menimba ilmu di kampus hijau itu.
Hingga saat ini kampus Undar juga masih tegak berdiri. Tak lelah mencetak mahasiswa ‘Berotak London dan Berdada Masjidil Haram’. Tak lelah menggodok dan menggembleng putra Indonesia menjadi mahasiswa berguna. Meski permasalahan dualisme kepemimpinan belum terselesaikan. Hingga kebakaran meratakan gedung FSIP Undar, Senin (3/12/2018).
Usia Undar kini sudah mencapai 53 tahun. Selama puluhan tahun mengarungi dunia pendidikan, kampus yang didirikan DR. KH Musta’in Romly pada 18 September 1965 ini mengalami pasang surut.