JOMBANG, FaktualNews.co – Jadwal musim tanam di wilayah Kabupaten Jombang pada musim hujan tahun ini dipastikan mundur. Ini menyusul intensitas hujan yang rendah hingga bulan Desember mendatang.
Kepala Dinas Pertanian Jombang, Hadi Purwantoro mengatakan, berdasarkan ramalan Badan Meteorolgi Klematologi dan Geofisika (BMKG), puncak musim hujan di Jombang diprediksi terjadi pada Bulan Januari 2019 mendatang. Sedangkan pada bulan November hingga Desember ini ketersediaan air untuk irigasi masih sangat kurang karena minimnya hujan.
“Ada surat pemberitahuan dari Dinas Pertanian Provinsi bahwa sampai Desember hujan kurang. Jadi awal musim tanam biasanya pada awal November atau Oktober sudah mulai tanam tapi untuk tahun ini mundur hingga akhir Desember”, terang Hadi, Senin (03/11/18).
Namun demikian, menurut Hadi, mundurnya awal musim tanam tersebut tidak berpengaruh pada hasil panen. Hanya saja jadwal tanam dan panen yang sedikit berbeda dari tahun sebelumnya. “Gak ada pengaruh hanya jadwalnya saja yang mundur, “jelasnya.
Hadi Purwantoro pun optimis bahwa hasil panen tahun ini dan tahun depan akan surplus untuk memenuhi kebutuhan beras secara nasional di Jatim, meski dirasa, target yang dipatok oleh Pemprov Jatim cukup tinggi yakni sebesar 81 ribu hektar.
“Kalau Provinsi target pasti tinggi, tapi kita selalu surplus diangka 76-77 ribu hektar. Itu normalnya di Jombang sesuai dengan luasan areal pertanian produktif yang ada, “terang Hadi.
Bahkan, lanjutnya, dua tahun lalu Jombang, sempat memiliki sejarah dalam target untuk membantu kecukupan kebutuhan beras secara nasional di Provinsi Jatim. Hujan yang terjadi disepanjang tahun 2016 lalu, cukup menguntungkan petani padi di Jombang. Sebab dalam setahun, air cukup melimpah sehingga lahan ditanami padi secara terus menerus.
“Target sebanyak 81 ribu hektar itu pernah tercapai pada tahun 2016 lalu. Saat itu ada iklim ekstrim Lanina sehingga hujan sepanjang tahun. Meski disatu sisi komuditas tanaman lain, jagung dan kedelai jadi tertekan”, pungkasnya.