FaktualNews.co

Pasca Insiden Surabaya, Tempat Kos Mahasiswa Papua di Jember Dijaga Polisi

Peristiwa     Dibaca : 621 kali Penulis:
Pasca Insiden Surabaya, Tempat Kos Mahasiswa Papua di Jember Dijaga Polisi
FaktualNews.co/Mokhamad Dofir/
Pemulangan massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua

JEMBER, FaktualNews.co – Untuk menjaga agar situasi tetap kondusif, Polres Jember disiagakan di rumah kos yang ditempati mahasiswa asal Papua.

Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo, mengungkapkan dalam insiden di Surabaya kemarin, diketahui ada keterlibatan sejumlah mahasiswa Papua dari kampus di Jember Jember. Namun kini sudah dipulangkan Polrestabes Surabaya. Sebagai langkah antisipasi, Kusworo pun langsung melakukan koordinasi dengan berbagai pihak.

“Tentunya di Jember kami sudah berkomunikasi dengan yang dituakan (mahasiswa asal Papua), namanya Pak Edwin Ky, dan diinformasikan situasi masih landai (kondusif, red),” kata Kusworo, Senin (3/12/2018).

Kusworo menjamin situasi masih aman, katanya, karena kebetulan untuk komunitas mahasiswa Papua di Jember masih berduka atas musibah beberapa waktu lalu. “Yakni meninggalnya 2 mahasiswa asal papua karena miras oplosan. Sehingga sampai saat ini tidak ada yang dirisaukan, dan komunikasi terus dengan kami,” tuturnya.

Kusworo berharap, suasana kondusif itu tetap terjaga, dan segala sesuatunya masih bisa saling dikomunikasikan. Terlebih lagi untuk wilayah kosan masih satu wilayah.

Namun langkah antisipatif, lanjutnya, masih tetap dikedepankan, tapi relatif mudah untuk menjaganya. Yakni dengan menempatkan anggota di sekitar kos-kosan. “Kebetulan untuk di Jember, wilayah kosnya berada di satu tempat. Sehingga kami tempatkan anggota untuk berjaga. Untuk memberikan rasa aman, sehingga aman yang ada di Jember,” tandasnya.

“Masyarakat jangan sampai terpengaruh isu-isu yang tidak benar, dan mari kita jaga suasana kondusif ini,” ucapnya singkat.

Diketahui sebelumnya, Aliansi Mahasiswa Papua menggelar aksi di kawasan Tugu Bambu Surabaya. Namun aksi tersebut dibubarkan polisi, karena dinilai berpotensi mengancam ketertiban dan keamanan Kota Surabaya.

Polrestabes Surabaya pun memaksa massa Aliansi Mahasiswa Papua yang berjumlah 233 orang itu, untuk meninggalkan Kota Surabaya dan pulang ke daerah asalnya masing-masing.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul