JOMBANG, FaktualNews.co – Terbakarnya satu gedung berlantai 3 milik Universitas Darul Ulum Jombang, pada Senin (03/12/18) kemarin menyisakan tanda tanya besar bagi sejumlah kalangan. Selain dugaan demi dugaan yang muncul. Dampak lain yang tidak kalah besarnya yakni soal aktivitas perkuliahan mahasiswa yang kini menjadi terganggu. Sebab, lantai 2 dan 3 gedung B tersebut merupakan ruang Kantor dan ruang kelas dua Fakultas, yakni FKIP dan Fisipol.
Pasca kebakaran, bagaimana pihak kampus mensiasati kegiatan perkuliahaan ? Dekan FKIP Undar, Suhudi, menuturkan, bahwa akan merapatkan lagi. Mengingat seluruh ruangan yang meliputi ruang kuliah, perpustakaan, laboratorium milik FKIP san Fisipol telah ludes. Kata dia, untuk sementara, aktivitas kuliah mungkin akan dialihkan ke ruangan lain yang kosong.
“Ini masih akan dirapatkan, mungkin untuk FKIP sementara bisa dialihkan di ruang pasca sarjana, guest house, aula dan ruangan lainya, “terangnya.
Kebakaran itu menyisakan penyesalan tersendiri bagi Suhudi. Sebab, selain sejumlah ruangan, unit komputer dan monitor, banyak dokumen yang tidak terselamatkan. Diantaranya ratusan berkas ijazah, transkrip serta berkas skripsi mahasiswa. Bahkan yang tidak kalah pentingnya, ratusan buku-buku lama milik FKIP pun kini hanya tinggal nama saja.
“Kalau buku yang baru masih bisa dibeli, ini yang lama carinya kan susah, “sesalnya.
Namun demikian, terbakarnya seluruh ruangan milik FKIP dan Fisipol ini dikatakan Suhudi tidak mempengarugi proses wisuda mahasiswa. Sebab, seluruh dokumen persyaratan ijazah sudah disetorkan ke bagian administrasi kampus.
Disinggung mengenai ratusan ijazah yang terbakar, Suhudi menuturkan hal ini masih bisa diganti.
“Kalau soal ijazah kan bisa dibuatkan lagi, pejabatnya kan masih ada, itu yang sebagian besar belum diambil mulai tahun 2009-2017, “tuturnya.