FaktualNews.co

Pengeboran Sumur Baru Lapindo, Berujung Penolakan Warga Banjarasri Sidoarjo

Peristiwa     Dibaca : 1512 kali Penulis:
Pengeboran Sumur Baru Lapindo, Berujung Penolakan Warga Banjarasri Sidoarjo
FaktualNews.co/Alfan Imroni/
Penarikan alat berat dari lokasi pengeboran sumur baru Lapindo di Banjarsari, Sidoarjo.

SIDOARJO, FaktualNews.co – Warga Desa Banjarasri melakukan penjagaan di depan sumur TGA 1 dan meminta pekerja menghentikan segala aktifitas di kawasan tersebut. Tindakan ini merupakan bentuk penolakan terhadap rencana pengeboran sumur baru oleh PT Lapindo Brantas Inc di kawasan Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo.

Salah seorang warga Desa Banjarasri, Muqorobin, mengatakan warga melakukan penjagaan secara bergilir di depan sumur TGA 1. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi pihak PT Lapindo Brantas Inc. tidak melakukan pengeboran dikawasan tersebut. “Untuk antisipasi saja supaya tidak dilakukan pengeboran. Karena kami, masyarakat menolak,” ucapnya, Selasa (4/12/2018).

Dia dan masyarakat menolak bukan karena tanpa sebab. Selain warga masih merasa trauma atas menyemburnya sumur di Desa Renokenongo, Porong tahun 2006 silam, pihak PT Lapindo Berantas Inc juga berupaya membuka tiga sumur baru diantaranya dua sumur di Desa Kedungbanteng dan Desa Kalidawir.

Pria yang biasa dipanggil Robin menjelaskan, pembukaan sumur baru Lapindo Brantas Inc. tersebut sudah disampaikan pada tahun 2016 lalu melalui acara sosialisasi. Namun, dalam pertemuan tersebut tidak membuahkan kesepakatan, karena pihak PT Lapindo Brantas Inc. tidak bisa menunjukkan perizinan. “Kami tanya perizinan dan Mou warga, sampai detil teknis ketika ada bencana mereka tidak bisa menjawab,” tuturnya.

Dirinya juga mengatakan bahwa aksi dan penjagaan oleh warga yang terus dilakukan tersebut, bukan maksud untuk menghalangi pekerjaan. Namun, warga meminta segala pekerjaan harus memiliki bukti kelengkapan dokumen. “Seharusnya pihak perusahaan memaparkan detil rincian pekerjaan pengeboran oleh Lapindo Brantas di Desa Banjarasri dan Kedungbanteng,” tegas pria 28 tahun ini.

Sementara itu, Humas Lapindo Brantas Inc Ikhwan menjelaskan, memang ada pembukaan sumur baru. Namun, lokasi dan waktunya masih belum pasti. “Rencana memang di Kedungbanteng. Namun bisa saja berubah,” paparnya.

Dia menerangkan, pekerjaan di lokasi sumur TGA 1 kawasan Kedungbanteng itu bukan sumur gas baru. Hanya sumur artesis atau sumur air yang tujuannya agar bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar. “Itu hanya pembuatan sumur air, fungsinya untuk menyediakan air bagi warga dan pembersihan lokasi. Soalnya, rumput disekitar lokasi cukup rimbun dan dikawatirkan dijadikan sarang ular,” tuturnya.

Terkait penolakan dan agar tidak terjadi konflik dengan warga, pihaknya juga terpaksa menarik alat berat yang berada di lokasi. “Supaya tidak berbuntut panjang, kami tarik lagi alat berat yang berada di lokasi,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul