Memasuki Musim Hujan, Kasus DBD di Jombang Mulai Meningkat
JOMBANG, FaktualNews.co – Trend penyakit demam berdarah dengue (DBD), nampaknya mulai meningkat seiring datangnya musim hujan di Jombang, Jawa Timur. Meski tak sebesar tahun sebelumnya. Namun penambahan jumlah kunjungan pasien dengan kasus DBD mulai terlihat dari jumlah kunjungan di RSUD Jombang dan beberapa Puskesmas setempat.
Hal itu dibenarkan oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan Jombang, Pudji Umbaran. Diakuinya, sejak awal musim hujan ada peningkatan terhadap jumlah pasien DBD dari bulan-bulan sebelumnya. Akan tetapi, angkanya masih tergolong normal dibandingkan dengan tahun lalu.
“Memang ada penambahan jumlah pasien di rumah sakit, saya nggak hafal jumlahnya. Tapi tidak segaduh tahun lalu, laporan kasus DBD di beberapa Kecamatan juga mulai ada, seperti Kesamben, Jogoroto,”terangnya Kamis (06/12/18).
Pudji Umbaran mengakui trend kasus DBD di Jombang tahun lalu cukup menghkawatirkan. Sebab, selain mencatat adanya kasus kematian, juga terjadi kelebihan jumlah pasien (overload) yang dirawat di rumah sakit. Karena kwalahan, petugas terpaksa merawat sebagian pasien di lorong-lorong ruangan.
“Untuk tahun ini alhamdulillah tidak seperti itu. Meski ada penambahan yang dirawat, ini karena kita sudah prepare sejak awal dengan metode 3M plus,”jelasnya.
Namun demikian, menurut Pudji Umbaran, yang juga sebagai Direktur RSUD Jombang ini, sudah mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi kelonjakan pasien. Selain obat-obatan, cairan, juga disipakan ruangan serta penambahan bed.
“untuk yang di Puskesmas kita sudah intstruksikan jika ada kasus DBD, langsung lakukan PE (penyelidikan epidemiologi), “ungkapnya.
Lebih lanjut Pujdi mengatakan, jika dalam upaya itu didapati jentik nyamuk, maka tahap yang selanjutnya dilakukan adalah PSN (pemberantasan sarang nyamuk). “Jika ada kasus harus segera dilakukan penyemprotan atau fogging, “kata Pudji lagi.
Sementara selain DBD, kunjungan kasus penyakit lain di awal datangnya musim hujan hingga saat ini masih belum terjadi perubahan yang signifikan . “Kunjungan penyakit di perubahan musim ini relatif sama dengan hari biasanya. Kalau biasanya yang banyak itu DHF tapi sekarang juga belum ada penambahan yang berarti, “pungkasnya.
