FaktualNews.co

Imbas Keputusan Dinsos, Penyaluran BPNT di Jombang Mangkrak

Peristiwa     Dibaca : 1657 kali Penulis:
Imbas Keputusan Dinsos, Penyaluran BPNT di Jombang Mangkrak
Ilustrasi penyaluran BPNT di Jombang.

JOMBANG, FaktualNews.co – Penyaluran program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, menuai banyak masalah. Mulai dari laporan telur busuk hingga pada proses penyaluranya di tingkat bawah terus bermasalah. Seperti Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang tidak terisi saldo uang bantuan, hingga beberapa KPM yang belum memiliki KKS.

Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari Kementerian Sosial inipun banyak dikeluhkan masyarakat Kabupaten Jombang. Menurut mereka, petugas di lapangan tidak cermat dalam memilah dan menilai warga yang berhak menerima bantuan pangan ini. Yang terjadi dilapangan, masih banyak warga miskin yang seharusnya diberi bantuan namun kenyataanya mereka justru tidak terpilih oleh petugas. Dan sebaliknya, ada sejumlah warga yang dinilai mampu namun mereka malah diberi bantuan pangan tersebut.

Keluhan inipun disampaikan warga Desa Mlaras, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang kepada wartawan FaktualNews.co. “Di sini masih banyak janda-janda tua yang kurang mampu tapi justru tidak diberi bantuan pangan,” kata salah seorang sumber yang tidak mau namanya disebutkan, Jumat (7/12/2018).

Sementara menanggapi hal ini, Kepala Dusun Gandu, Yahya tidak menampik kalau memang masih banyak warganya yang tidak mampu belum terdata sebagai penerima bantuan pangan non tunai (BPNT) ini. Dikatakan, sejauh ini pihak Desa sudah melaporkan seluruh warga yang dinilai hidup di bawah garis kemiskinan, namun kenyataannya memang banyak yang tidak masuk pada data yang terferivikasi petugas.

Dia menjelaskan, di Desa Mlaras ada sebanyak 323 warga yang tercatat sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program BPNT. Dari jumlah itu sebanyak 132 diantaranya berasal dari Dusun Gandu.

“Memang ada protes warga tapi nggak banyak juga, kami akan evaluasi dan laporkan kepada petugas terkait,” tegas Yahya menambahkan.

Sementara, Pihak Dinas Sosial kabupatem Jombang sebagai leading sektor program BPNT ini pun berjanji bakal melakukan evaluasi terhadap seluruh permasalahan yang terjadi dilapangan. “Kami akan evaluasi secara menyeluruh, dalam kurun waktu penyaluran 3 bulan, bersama tim koordinasi pasti ada evaluasi lagi,” kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jombang, M. Saleh, kepada wartawan FaktualNews.co.

Imbas Pemutusan Kerjasama Penyalur Telur

Hingga hari ini, KPM di Desa Mlaras, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang belum menerima program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) berupa beras dan telur. Ini dikarenakan pihak agen e-warong yang telah ditunjuk kesulitan mencari pasokan telur. Sehingga terpaksa penyalurannya ditunda hingga agen memperoleh stok telur.

Sejumlah warga penerima pun masih menunggu kepastian kapan paket bantuan dari Kementerian Sosial ini bisa mereka ambil. Sebab, hingga hari ini belum ada pemberitahuan dari perangkat Desa. “Katanya masih menunggu telurnya datang, belum dibilangi lagi sama pihak Desa,” ujar ibu rumah tangga di Desa Mlaras, Kecamatan Sumobito.

Kepala Dusun Gandu, Desa Mlaras, Yahya mengatakan agen e-Warong kesulitan mencari pemasok telur dengan kualitas bagus dan harga yang sesuai. Menurut Yahya, sejauh ini pihak Desa telah berupaya mencarikan informasi mengenai pasokan telur dibeberapa penyuplai, namun belum ada yang sesuai karena harganya dinilai terlalu mahal. Keterlambatan inipun, menurut Yahya tidak hanya terjadi di Desanya saja, namun juga di beberapa Desa lain di Kecamatan Sumobito.

“Kita dari Desa hanya membantu mencari informasi pemasok telur ini, sebab sulit, katanya agen ada harganya cukup tinggi kemarin ada informasi itu sampai Rp 22.500 per kilogram, ada juga yang nawari Rp 18.500, tapi kita khawatir telurnya nggak bagus,” tuturnya.

Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa sebenarnya beberapa waktu lalu paket bantuan pangan ini sudah lengkap. agen tinggal menyalurkan saja kepada KPM. Namun karena ada temuan telur tak layak konsumsi yang terjadi di sejumlah wilayah, beberapa waktu lalu, hingga akhirnya telur tersebut ditarik kembali oleh pihak pemasok sebelum sempat dibagikan kepada warga.

“Jadi sementara ini yang datang baru berasnya, telurnya masih menunggu karena kita juga antisipasi jangan sampai nanti agen dapat telur tapi kualitasnya buruk lagi seperti yang ditarik kembali waktu itu,” ungkap Yahya.

Namun demikian, pihak Desa memastikan BPNT di Jombang segera disalurkan dalam waktu dekat. “Minggu ini insyaAllah akan kami upayakan untuk penyaluranya,” imbuhnya.

Sulitnya mencari pasokan telur inipun juga dibenarkan oleh salah satu agen di wilayah Kecamatan Jombang. Selain waktu yang mendadak, pasca ditariknya pasokan telur yang sebelumnya sempat disuplai oleh PT. Pertani, waktu yang mepet itu juga membuat agen kesulitan mendapatkan modal awal untuk membeli stok telur.

“Kan awalnya telurnya dari supplier, saya juga senang sich karena nggak bingung cari pasokan barangnya, namun karena ada ramai-ramai telur busuk lalu ditarik kapan hari akhirnya saya juga tergesa-gesa cari pemasok, modalnya juga lumayan banyak lho kalau layani KPM 150 an KK itu sekitar Rp 7 juta,” kata pemilik agen e-Warong di Kabupaten Jombang saat ditemui FaktualNews.co di rumahnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul
Tags